Logo Dicatut Dukung Capres-Cawapres, Jaringan Gusdurian Tegaskan Tidak Berpolitik Praktis

Yogyakarta, jurnal9.tv -Jaringan Gusdurian memprotes keras pihak yang telah menyalahgunakan Logo Gusdurian dalam sebuah kegiatan deklarasi relawan salah satu Pasangan Capres-Cawapres di Probolinggo, Jawa Timur Sabtu (2/11). Atas penyalaggunaan itu, Jaringan Gusdurian mengecam dengan tegas dan meminta individu yang terlibat untuk mengklarifikasi kepada Guadurian dan menjelaskannya kepada Publik.

Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Gusdurian, Jay Ahmad menegaskan kembali bahwa Jaringan Gusdurian tidak berpolitik praktis dan terlibat dukung mendukung terhadap calon manapun. Komitmen itu kembali ditegaskan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar pada 25-26 November 2023 di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat.

Sebagaimana viral di media sosial, sejumlah individu di Probolinggo yang menamakan diri sebagai Kader Gus Dur mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran dengan menggunakan kaos bergambar logo Jaringan Gusdurian. Dalam video kegiatan deklarasi tersebut, beberapa orang di atas panggung tampak membacakan deklarasi dukungan dengan menggunakan kaos putih berlogo Gusdurian.

Atas nama Jaringan Gusdurian, Jay Ahmad mengecam bentuk penyalahgunaan simbol Gusdurian untuk kegiatan politik kontestasi dukungan pada capres-cawapres di Proboliggo ini. “Karena itu, kami meminta kepada individu- individu yang terlibat dalam pencatutan logo Jaringan Gusdurian tersebut untuk melakukan klarifikasi kepada publik melalui media massa dan media sosial,” tegasnya.

Selanjutnya, Jay mengajak semua pihak untuk mendukung proses politik dengan mengedepankan integritas dan kejujuran. “Bersama-sama, mari kita wujudkan pesta demokrasi yang sehat, adil, dan penuh rasa hormat terhadap nilai-nilai yang kita junjung,” harapnya.

Melalui akun instagramnya, Jaringan Gusdurian pun memposting penjelasan, posisi dan sikap terhadap kejadian ini. Klik di sini untuk membuka: https://www.instagram.com/reel/C0WpoI2pAZ3/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Jaringan GUSDURian adalah sebuah jejaring kerja masyarakat sipil atau civil societu yang berisi individu, lembaga, dan komunitas yang memiliki visi bersama untuk meneruskan nilai, pemikiran, dan keteladanan (NPK) KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Jaringan GUSDURian didirikan tahun 2010, oleh keluarga, sahabat dan murid-murid Gus Dur beberapa bulan setelah Presiden ke-4 itu wafat pada 30 Desember 2009. Fokus kegiatannya pada perkuatan masyarakat sipil, khususnya kalangan muda dengan cara menyebarkan nilai, pemikiran dan keteladanan Gus Dur, utamanya dalam menjaga keberagaman, penghormatan atas nilai kemanusiaan dan keutuhan Indonesia sebagai bangsa yang plural.

Saat ini, jaringan gusdurian sudah memiliki komunitas di lebih dari 150 kota yang aktif melakukan pendampigan kelompok masyarakat lintas iman, lintas etnis, serta mengampanyekan nilai dasar perjuangan Gus Dur, baik melalui kegiatan bersama masyarakat atau media sosial. Untuk meningkatkan peran mengantispasi bencana dan problem sosial lainnya, maka pada 4 Agustus 2019, didirikan Gusdurian Peduli.

Keanggotaam Gusdurian terbuka untuk semua warga bangsa, dengan berbagai latar belakang agama, kepercayaan, suku dan bahasanya. Untuk menjadi penggerak Gusdurian, terlebih dahulu harus memahami secara penuh 9 Nilai Dasar Gus Dur dan visi gerakan dengan mengikuti Klas Pemikiran Gus Dur (KPG) yang digelar di berbagai kota oleh Seknas Jaringan Gusdurian (*)