Rayakan Kelulusan Sekolah, Warga Pulau Gili Raja Gelar Kerapan Sapi Hias

Sumenep, Jurnal9.tv – Guna melestarikan budaya warisan para leluhur, sebuah sekolah dasar di kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur, rayakan kelulusan siswa kelas akhir dengan menggelar kerapan sapi betina, kerapan sapi betina tersebut merupakan budaya lokal yang ada di kepulauan Gili Raja kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur.

Puluhan pasang sapi betina peserta kerap berkumpul di depan Sekolah Dasar Negeri Jate pulau Gili Raja kecamatan Gili Genting kabupaten Sumenep Madura, kemudian puluhan pasang sapi betina yang sudah didandani dengan hiasan yang cantik lengkap dengan alat bajaknya atau kaleles, dibawa ke sebuah lapangan tempat kerapan sapi betina digelar yaitu di desa Jate kecamatan Gili Genting Sumenep.

Kerapan sapi betina ini berbeda dengan kerapan sapi pada umumnya yang beradu kecepatan berlari, kerapan sapi betina ini hanyalah sebuah hiburan untuk mempererat persaudaraan antar para pecinta sapi di pulau Gili Raja. Pelepasan kerapan sapi ditandai dengan tiupan peluit oleh dua warga yang memegang bendera warna merah dan biru.

“Modelnya lari bersama di lapangan, kedua lari dua-dua, yang ketiga lari tunggal. Tujuannya silaturahmi menghibur masyarakat  Gili Raja,” cerita Pamungkas, peserta kerapan sapi betina.

Kepala SDN Jate Giliraja, Matniwan, mengatakan pihaknya sengaja merayakan pelulusan siswa dan siswa kelas enam dengan menggelar budaya kerapan sapi betina yang merupakan budaya warisan para leluhur di Gili Raja, tujuannya agar para siswa mengenal sejarah kerapan sapi betina yang merupakan warisan dari para leluhur pulau Gili Raja.

“Kami memang mengangkat budaya masyarakat. Dan itu memang dihubungkan dengan pelajaran di sekolah. Kami ada project penguatan profil pelajar pancasila temanya kearifan lokal. Karena di sini ada budaya unik yaitu kerapan, maka kita gunakan itu biar anak-anak tidak melupakan budaya orangtuanya,” jelas Matniwan.

Kerapan sapi betina ini secara rutin digelar oleh warga pulau Gili Raja setiap musim kemarau, tujuannya adalah untuk mempererat persaudaraan sesama pecinta sapi dan sebagai hiburan bagi para petani setelah bercocok tanam di musim hujan dan melestasikan budaya kerapan sapi betina di pulau Gili Raja kabupaten Sumenep. (mhr/snm)