Jaga Kesehatan! Jemaah Haji Diimbau Sering Minum

Madinah, Jurnal9.tv – Suhu Arab Saudi memasuki musim panas. Ini merupakan masalah serius yang harus diperhatikan oleh jemaah haji Indonesia.

Secara alamiah panas di Arab Saudi memiliki perbedaan karakteristik dengan panas di Indonesia. Kelembaban yang sangat berbeda dapat mengakibatkan beberapa penyakit dan gangguan kesehatan bagi jemaah haji.

Karakteristik panas dari Arab Saudi adalah kering. Di Indonesia suhu rata-rata 30-35 derajat celcius jika memasuki puncak panas.  Tetapi Indonesia memiliki kelembaban yang tinggi yaitu di atas 60%, sedangkan di Arab Saudi kelembabannya kurang dari 50%.

Dampaknya adalah panas di Arab Saudi terasa lebih menyengat karena kelembaban kering, kalau kelembaban kering artinya kandungan air dalam udara itu sedikit. Minimnya proses kelembaban di Arab Saudi menyebabkan proses pendinginan suhu tubuh tidak berjalan seperti saat di Indonesia.

Panas yang kering itu tidak menyebabkan berkeringat, berbeda dengan Indonesia, berada di luar ruangan maka akan berkeringat. Mekanisme berkeringat itu sebenarnya pertahanan tubuh. Dengan berkeringat suhu tubuh akan turun.

Untuk itu para jemaah haji Indonesia harus menjaga kesehatan fisiknya saat memasuki Arab Saudi, karena perbedaan iklim dan cuaca.

“Dampak terhadap kesehatan bermacam-macam. Mulai dari yang ringan sampai yang berat. Paling sering ditumbuhi itu pertama adalah infeksi saluran pernapasan atas, kemudian yang berikutnya adalah dehidrasi nah dehidrasi ini cukup serius karena, Satu, Jemaah itu apa tidak merasa langsung haus ketika beraktivitas di luar. Para jemaah itu kita anjurkan untuk minum setiap 1 jam, 2 atau 3 teguk saja, tidak usah menghabiskan langsung satu gelas sekali teguk. Jadi satu gelas itu habis dalam satu jam,” Imbau dr. M. Imran, Kabid Kesehatan PPI Arab Saudi. (msa/snm)