Sumenep, Jurnal9.tv – Kecewa diusulkan mendapatkan nomor urut paling bawah pada bacaleg Dprd Pamekasan Daerah Pemilihan (Dapil) II. Kepala badan pembinaan dan jaringan konstituen (BPJK) Dewan Pimpinan Cambang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Pamekasan Madura, mengundur diri dari kepengurusan yakni dengan simbol menggunting baju almamater.
Seperti inilah rasa kekecewaan Samhari, Kader Dewan Pimpinan Cambang (DPC) Partai Demokrat kabupaten Pamekasan Madura, yang menggunting baju almamater partai demokrat sebagai simbol untuk mengundurkan diri dari kepengurusan.
Menurut samhari. Keputusan itu diambil karena selama ini DPC partai Demokrat dibawa kepemimpinan dari Ismail dan Siran Wahyudi, dinilai kurang profesional. Bahkan pada saat diberi jabatan kepala bpjk, tanpa tugas dan kewenangan, kemudian ia tidak pernah dilibatkan, dalam menjalankan visi dan misi partai ketika masuk pada tahun politik ini.
“Diberikan Jabatan (BPJK) tanpa tugas juga kewenangan. tidak pernah dilibatkan, dalam menjalankan visi dan misi partai ketika masuk pada tahun politik ini,” ungkap Samhari
Samhari juga menilai, bahwa kepengurusan DPC Partai Demokrat Pameksan, telah melakukan penghinaan terhadap kapabilitasnya sebagai kader yang potensial, yakni menempatkan namanya di DAPIL II sebagai bacaleg dengan nomer urut paling bawah dari 9 calon yang diusulkan.
Mantan aktivis GMNI itu menambahkan, pihaknya akan mengirimkan surat kepada pengurus DPD Demokrat Jawa Timur. Karena selama 9 tahun berkiprah menjadi pengurus partai demokrat ia tidak pernah direspon dengan baik. Hal ini menjadi referensi keteguhannya dalam bersikap politik untuk melawan kedzaliman. (mhr/snm)