Sidoarjo, Jurnal9.tv – Pengurus takmir masjid Al Hidayah Celep Kabupaten Sidoarjo menggelar harlah ke 44 masjid setempat dengan mengadakan festival apem megengan dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan 1444 hijriyah, Senin (20/03/2023) sore.
Festival apem megengan itu digelar di depan masjid al hidayah Celep Sidoarjo Kota Kabupaten Sidoarjo dengan diikuti 11 peserta dari 2 Rukun Warga (RW) yaitu RW 1 dan RW 2. Ada dua penilaian dalam festival apem megengan itu antara lain tentang rasa dan model atau kreatifitas, akan tetapi tetap menilai apem yang tradisional tanpa bahan pewarna menjadi utama.
Usai dinilai, 11 apem hasil karya warga bersama gunungan apem megengan diarak keliling kampung sambil bershalawat Asyghil. Namun tidak lama kemudian gunungan besar apem megengan menjadi rebutan warga ketika berhenti di depan masjid Al Hidayah Celep Sidoarjo Kota Kabupaten Sidoarjo.
Diduga ratusan warga dari kelurahan itu tak sabar ingin memperoleh berbagai macam gunungan mulai apem, sayuran, jajanan dan buah-buahan. dalam hitungan menit, gunungan apem megengan itu ludes diserbu warga hingga tak tersisahkan isinya.
Warga yang mendapatkan apem dan hasil bumi mempercayai bisa memperoleh keberkahan untuk keperluan memasak di dapur. Ia berharap setiap menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, kegiatan ini dijadikan salah satu tradisi karena dinilai sangat bermanfaat bagi warga sekitar masjid Al Hidayah.
“Baru kali ini kampung ini ada festival apem megengan, apalagi ada tradisi rebutan gunungan apem,” Cerita yanti warga kelurahan celep Sidoarjo.
Takmir masjid mengaku, digelarnya festival apem megengan itu dalam rangka memperingati hari lahirnya ke 44 masjid al hidayah sekaligus menyambut datangnya bulan suci ramadhan 1444 hijriyah. Dengan demikian, masyarakat dalam waktu dekat bisa mengetahui sebentar lagi akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
“Apem itu diyakini dari kata afuan memohon maaf, bahasa arabnya karena orang jawa bilang apem maka kita gelar festival apem megengan karena itu istilah orang Jawa untuk menyatukan budaya tidak ada yang diagengkan, diagungkan kecuali gusti alloh,” tegas Joko Tetuko, Ketua Takmir Masjid Al Hidayah. (rhk/snm)