Tulungagung, Jurnal9.tv – Momentum Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 08 Maret merupakan kesempatan bagi kalangan perempuan untuk menunjukkan eksistensinya terhadap kontribusi sosial. Kendati demikian, Berbagai permasalahan belum mendapat perhatian serius sehingga tuntutan terhadap hak-hak Perempuan terus disuarakan.
Kepada Jurnalis TV 9, Rizka Aktivis Perempuan Filsafat menyebut masih terdapat berbagai persoalan terhadap isu Perempuan seperti diskriminasi hingga Kekerasan dilingkungan pendidikan, keluarga bahkan di Ruang publik. Rabu (08/03/23).
“Masih Ada banyak persoalan yang dihadapi oleh Perempuan di berbagai lini kehidupan mulai dari marjinalisasi, Diskriminasi, streotep bahkan kekerasan. Di era Disrupsi ini ternyata persoalan tersebut belum tuntas dan urung selesai,” ungkapnya.
Rizka yang sekaligus Koordinator GUSDURian Tulungagung dalam momentum Internasional Women’s Day ini mendorong pemerintah untuk lebih tegas dalam mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada perlindungan perempuan yang lebih adil dan setara.
“Maka sudah sewajarnya Internasional Womens Day yang kita peringati setiap tanggal 08 Maret ini menjadi momentum bagi kita untuk mendorong pemerintah agar meninciptakan kebijakan-kebijakan yang lebih adil dan setara,” sambungnya.
Dirinya juga mengaku, GUSDURian Tulungagung dan Forum Perempuan Filsafat yang dijalaninya memiliki perhatian yang serius dalam merangkul kalangan perempuan untuk bisa berbuat lebih dan setara di lingkungannya.
“Kami juga memiliki perhatian yang serius dalam Merangkul perempuan untuk bisa meningkatkan kapasitasnya di seluruh aspek kehidupan,” kata mahasiswi UINSATU Tulungagung ini.
Ia menganggap, Pengalaman dan Keterlibatan perempuan merupakan faktor penting dalam berbagai aspek kehidupan. Namun sayangnya, Keadilan hakiki bagi perempuan seringkali tenggelam dan dibiarkan begitu saja.
“Kesadaran untuk bisa mencapai keadilan hakiki perempuan harus terus disuarakan agar pengalaman-pengalaman khas Perempuan tidak tenggelam begitu saja,” tandasnya.
Dirinya juga tidak lupa mengingatkan bahwa keadilan saja tidak cukup, ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama merangkul kesetaraan.
“Keadilan saja tidak cukup, mari kita rangkul kesetaraan. Jangan biarkan kekerasan terhadap perempuan dan anak terus terjadi di sekitar kita” tutupnya. (zen/snm)