Surabaya, Jurnal9.tv – Bulan rajab yang sebentar lagi usai, hendaknya dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Ustad Fathul Qodir M.H.I. dari tim aswaja Nu center Jawa Timur mengatakan bahwa Rajab merupakan bulan yang sangat utama untuk berpuasa, berdoa dan beristigfar.
“Hitungan bulan itu di sisi Allah adalah 12 bulan. Yang kemudian ini sudah diciptakan saat Allah menciptakan langit dan bumi. Nah, dari 12 bulan tersebut ada 4 bulan mulia yang diistilahkan dengan asyhurul hurum.”
Keempat bulan yang dimuliakan itu adalah Dzulqodah, Dzulhijah, Muharram, serta Rajab. Pada bulan mulia ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
Rajab sendiri berasal dari kata tarjib yang memiliki arti mengagungkan. Ternyata tradisi mengagungkan rajab sudah terjadi sejak sebelum Islam. Salah satu bentuk pengagungannya adalah, pada masa itu sudah ada kesepakatan untuk tidak melakukan perang di bulan Rajab.
“Rajab ini dianggap sebagai bulan yang mulia oleh masa-masa sebelum Islam. yang mana dilarang untuk melakukan perang, pada waktu itu, jika ada yang melakukan perang maka akan dihukum oleh keseluruhan kabilah-kabilah di Arab pada waktu itu”.
Ustad Fathul Qodir menjelaskan bahwa Islam memuliakan bulan Rajab dalam konteks agar umat Islam mengisinya dengan ibadah, perbuatan baik, dan menghindari maksiat. Ustad Fathul Qodir juga menambahkan bahwa larangan berperang dalam bulan Rajab merupakan momentum untuk memperkokoh persatuan dan kerukunan.
“Sehingga di situ ada muatan persatuan, bagaimana ego kekuasaan tiap kelompok ini kemudian coba diredam dulu, difokuskan untuk ibadah. Ini menariknya syariat Islam”.
Pada bulan rajab ada beberapa ibadah yang sangat dianjurkan. Yang pertama adalah berdoa. Yang kedua adalah berpuasa. Dan yang ketiga adalah istigfar. Salah satu esensi dari istigfar adalah kepasrahan kepada Allah dan mengakui bahwa kita merupakan makhluk yang penuh dengan keluputan. Sering membaca istigfar akan menjernihkan hati dan membuatnya mudah untuk melakukan amaliyah-amaliyah baik.
Ustad Fathul Qodir mengatakan bahwa di dalam ihya ulumuddin disebutkan ketika Allah mencintai seseorang maka Allah akan memudahkannya untuk berbuat baik di waktu yang baik.
Maka dari itu, momentum bulan Rajab ini hendaknya dimanfaat sebagai ajang untuk mendekatkan diri kepada Allah serta menjadi saat yang tepat untuk merekatkan hubungan antar sesama saudara. (swp/snm)