Wujudkan Pemilu Damai, Alumni Pers Mahasiswa Dorong Media Jaga Independensi dan Profesionalitas

Yogyakarta, jurnal9.tv- Keberadaan informasi yang benar dan akurat dalam kontestasi demokrasi mutlak dibutuhkan untuk terwujudnya Pemilihan Umum dan kepemimpinan bangsa yang berkualitas. Karena itu, keberadaan media yang menyajikan informasi benar menjadi mutlak dibutuhkan karena itu media di Indonesia didorong untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara independen dan profesional. Para bakal calon presiden dan wakil presiden juga diserukan tidak saling menyerang dan tidak saling menjatuhkan, agar tercipta Pemilu damai.

Demikian seruan tokoh alumni pers mahasiswa dari seluruh Indonesia yang berkumpul di acara reuni Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) bertajuk “Reuni Alumni Pers Mahasiswa untuk Indonesia” di kampus Universitas Negeri Yogyakarta pada Sabtu (26/8) siang hingga sore. Reuni digelar untuk membicarakan kondisi kebangsaan dari berbagai perspektif sekaligus merumuskan peran alumni pers mahasiswa bagi perbaikan kondisi Indonesia ke depan.

Lebih lanjut, para alumni aktivis pers mahasiswa lintas angkatan itu juga sepakat menolak kejahatan politik dalam bentuk apapun, serta Mendorong penegakan hukum dan pemberantasan korupsi secara independen dan profesional. “Kami juga menolak penindasan terhadap kelompok minoritas atas nama apapun dan dalam bentuk apapun,” tulis siaran pers yang diterima jurnal9.tv.

Rommy Fibri, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi FAA PPMI menyebutkan seruan dan sikap tersebut sebagai bentuk partisipasi warga negara di tahun politik yang akan menentukan nasib bangsa ini 5-10 tahun ke depan. Alumni pers mahasiswa, lanjutnya harus memiliki sikap politik dan kontribusi yang jelas untuk melewati tahun politik hingga tergelarnya Pemilu 2024 secara damai. “Para alumni pers mahasiswa perlu ikut mengupayakan agar jangan sampai perbedaan politik justru menyebabkan perpecahan bangsa,” tambah Rommy yang juga Ketua Badan Sensor Film (BSF) Republik Indonesia ini.

Reuni Alumni Pers Mahasiwa didahului diskusi bertajuk “Memetakan Sumbangsih Alumni Pers Mahasiswa untuk Indonesia”. Pembicara diskusi tersebut adalah Mantan Ketua Perludem dan mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Didik Supriyanto, Kaprodi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Sri Wiyanti Eddyono, Budayawan dan Pendiri Omah Dongeng Marwah Hasan Aoni Aziz US, Promotor Musik Anas Alimi, dan Pengusaha Asep Wahyu.

Agung Sedayu, Ketua Umum FAA PPMI mengatakan sejak berdiri pada 24 Januari 2015, FAA PPMI menjadi wadah bersama para alumni Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) dari berbagai kampus di seluruh Indonesia. Terdapat ribuan alumni pers mahasiswa anggota FAA PPMI yang tersebar ke berbagai profesi dan pekerjaan seperti politisi, peneliti, jurnalis, pengusaha, birokrat, dan sebagainya. Tidak sedikit dari mereka telah menjadi tokoh nasional.

Hingga saat ini, para mantan aktivis pers kampus itu konsisten dengan komitmen dan idealisme dalam memandang arah bangsa ke depan di masing-masing bidang profesi mereka. Reuni kali ini digelar untuk menyatukan pelbagai pemikiran dari berbagai kalangan tersebut. “Acara ini sekaligus mempertemukan pemikiran dari pelbagai kalangan untuk mencari, memetakan, dan merumuskan penyelesaian persoalan bangsa,” tambahnya.

Ketua Pelaksana Reuni FAA PPMI, Mustakim mengakui, mengumpulkan ratusan tokoh alumni pers mahasiswa dalam satu kegiatan bukan hal yang mudah. Namun, berkat kerja sama dan gotong-royong para alumni PPMI dan bantuan yang tidak mengikat dari sejumlah pihak acara ini bisa terselenggara dengan baik. “Kami mengutamakan pendanaan mandiri dari para alumni, membatasi penggunaan dana dari luar untuk menghindari konflik kepentingan menjelang pemilihan umum 2024,” akunya.(*)