Kediri, jurnal9.tv -Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menerima penghargaan sebagai Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025 dari Forum Komunikasi Jurnalis Nahdliyin (FJN). Penghargaan itu diserahkan langsung di rumah dinasnya, Kamis (30/10), sebagai bentuk apresiasi atas kepemimpinan dan inspirasi yang ia berikan di usia yang masih sangat muda.
Vinanda mengaku terkejut sekaligus bangga atas penghargaan tersebut. “Padahal saya bukan dari kalangan ning, tidak pernah mondok juga. Makanya saat diberi tahu saya kaget,” ujarnya usai menerima penghargaan.
Meski demikian, perempuan kelahiran Surabaya, 12 Juni 1998 itu menegaskan bahwa penghargaan tersebut menjadi pemacu semangat untuk terus bekerja keras dan melayani masyarakat.
“Ini menjadi motivasi agar saya bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi Kediri dikenal sebagai daerah yang sangat religius, banyak pesantren tua di sini,” ujarnya.

Vinanda juga menyebut keberadaan Ponpes Lirboyo dan para tokoh besar seperti KH Anwar Mansyur dan KH Anwar Iskandar sebagai bukti kuatnya tradisi keagamaan di Kota Kediri.
Menariknya, Vinanda baru bergabung menjadi anggota keluarga besar Fatayat NU Kota Kediri setelah dirinya menjabat sebagai wali kota. “Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari Nahdlatul Ulama dan turut memperkuat gerakan perempuan muda di lingkungan NU,” tuturnya.
Sebagai wali kota termuda di Indonesia yang dilantik pada usia 26 tahun, Vinanda menyadari tantangan besar yang dihadapinya. Namun, ia memilih melihat tantangan tersebut sebagai peluang untuk berinovasi.
“Tentu banyak tantangan, terutama karena saya memimpin ribuan ASN yang usianya jauh di atas saya. Tapi saya melihat perbedaan usia dan gender bukan sebagai hambatan, melainkan kekuatan,” tegas alumnus Magister Kenotariatan Universitas Airlangga ini.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Kita harus kompak dan selalu berkolaborasi. Tujuan kita sama, yaitu memajukan Kota Kediri,” ujarnya.
Soal perjalanannya menjadi wali kota, Vinanda mengaku semua berawal dari dukungan masyarakat.
“Karena keinginan masyarakat saya diminta untuk maju. Saya minta restu orang tua, shalat istikharah, dan akhirnya yakin bahwa ini amanah yang harus dijalankan,” ujarnya dengan senyum.
Bagi Vinanda, jabatan wali kota bukan sekadar posisi, tetapi bentuk pengabdian. “Saya melihat ini sebagai amanah besar. Karena itu saya harus memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kota Kediri,” tambahnya.
Ketua FJN, Didi Rosadi, menilai penghargaan ini menjadi bukti bahwa usia muda bukan halangan untuk memimpin dengan integritas.
“Ini menunjukkan bahwa anak muda sebenarnya bisa. Mbak Wali Vinanda ini jadi wali kota termuda di Indonesia untuk saat ini,” ujarnya.
Penghargaan dari Forkom Jurnalis Nahdliyin tersebut menjadi simbol pengakuan atas sosok pemimpin muda perempuan yang mampu membawa semangat baru bagi generasi Nahdliyin dalam dunia kepemimpinan daerah.

 
 
							


