Wahid Foundation dan JTI Indonesia Dukung Penguatan Ekonomi Perempuan

Banyuwangi, Jurnal9.tv – Dalam upaya memperkuat peran serta perempuan dalam menciptakan perdamaian, Wahid Foundation secara resmi mengumumkan Desa Damai di dua desa di Kabupaten Banyuwangi, yaitu Desa Bangsring di Kecamatan Wongsorejo dan Desa Grajagan di Kecamatan Purwoharjo. Acara deklarasi Desa Damai dan Bazar Desa Damai berlangsung pada Sabtu-Minggu (16/09/23) di Lapangan Dusun Curahjati, Desa Grajagan.

Deklarasi Desa Damai di kedua desa ini adalah bagian dari program pemberdayaan yang telah berjalan sejak April 2023, hasil kolaborasi antara Wahid Foundation dan Japan Tobacco International (JTI) Indonesia.

Program ini menargetkan para pelaku ekonomi di kedua desa, dengan 70% di antaranya adalah perempuan. Harapannya, melalui program ini, pemberdayaan ekonomi perempuan akan berdampak signifikan pada upaya menciptakan perdamaian.

Acara deklarasi ini mencakup pembacaan Ikrar Deklarasi oleh para pelaku ekonomi dampingan dan pemangku kepentingan dari masing-masing desa, diikuti dengan penandatanganan prasasti Desa Damai Bangsring dan Grajagan. Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi, Kepala Desa Bangsring, Drs. Singhan, Kepala Desa Grajagan, Supriono, serta perwakilan pelaku ekonomi dampingan dari kedua desa mengambil bagian dalam upacara ini, sebagai bukti komitmen bersama untuk menciptakan Desa Damai.

Ketua Panitia Deklarasi dan Bazar Desa Damai, Andreas Dwi Prasetyo, menyampaikan bahwa festival ini berlangsung selama dua hari dan mencakup bazar yang dikelola oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi mitra Wahid Foundation, serta deklarasi Desa Damai. Tujuannya adalah untuk merayakan keragaman di Desa Grajagan dan Bangsring serta mempromosikan perdamaian.

“Semakin kokohnya toleransi beragama akan membantu mencapai kemakmuran ekonomi, terutama dengan melibatkan perempuan,” kata Andreas Dwi Prasetyo.

Kepala Desa Grajagan, Supriono, menekankan bahwa masyarakat Grajagan hidup rukun dalam keragaman, dengan lima agama (Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Katolik) yang berdampingan. Mereka sering mengadakan kegiatan bersih desa yang dimulai dengan doa dari lima agama, serta saling membantu dalam kegiatan sosial.

Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi, mengucapkan apresiasi atas dukungan JTI Indonesia dan Pemerintah Desa serta Kabupaten Banyuwangi terhadap program Desa Damai. Sinergi dari berbagai pihak ini diharapkan dapat mendukung perluasan program ini ke wilayah lain di Indonesia, terutama di daerah yang memiliki potensi konflik.

Mujtaba juga menjelaskan bahwa peresmian Desa Damai juga melibatkan perwakilan desa dalam sebuah deklarasi, serta menyertakan kegiatan bazaar. Kegiatan ini mencerminkan komitmen untuk memperkuat perdamaian melalui kewirausahaan. Selama acara ini, 30 pelaku UMKM dampingan di dua desa tersebut menerima bantuan alat pendukung usaha.

“Program ‘Desa Damai’ Wahid Foundation mengutamakan pemberdayaan ekonomi pelaku UMKM, yang merupakan langkah strategis dalam mencegah dan mengendalikan konflik sosial. Dengan menekankan peran perempuan, pemberdayaan ekonomi ini tidak hanya menjadi sarana interaksi sosial, tetapi juga meningkatkan taraf hidup,” ungkap Mujtaba.

Putri Sasongko, Corporate Affairs & Communications Manager JTI Indonesia, menyoroti kontribusi positif program ini terhadap masyarakat di Desa Grajagan dan Bangsring. Ia menyatakan bahwa JTI Indonesia bangga dapat berpartisipasi dalam pengembangan Desa Damai dan yakin bahwa program ini akan memberikan kontribusi berarti bagi komunitas di wilayah tersebut.

Selama acara, produk unggulan dari 30 pelaku UMKM binaan Wahid Foundation di kedua desa ini dipamerkan, dengan tujuan meningkatkan awareness di kalangan masyarakat umum dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Selain bazar, juga ada beragam acara hiburan yang menampilkan kesenian lokal, seperti jaranan singo barong, lawak gandhu dan pentul, serta atraksi komunitas BMX dan pertunjukan breakdance. Kegiatan ini juga didukung oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banyuwangi dengan menyediakan layanan pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) serta Puskesmas Kecamatan Wongsorejo yang memberikan layanan cek kesehatan gratis.

Sebagai informasi, Desa Damai adalah program yang telah berjalan sejak tahun 2017 oleh Wahid Foundation. Tujuannya adalah untuk meminimalkan konflik sosial, mencegah pengaruh radikalisme, dan mendorong peran serta perempuan dan pemuda dalam perdamaian. Sampai saat ini, 22 desa di seluruh Indonesia telah secara resmi mendeklarasikan diri sebagai Desa Damai.