Sidoarjo, Jurnal9.tv – Dewan kesenian Sidoarjo bersama pondok pesantren Ahlus Shofa Wal Wafa mengajak seribu siswa di semua tingkatan lembaga pendidikan untuk nembang macapat.
Kegiatan ini dilakukan di dalam pondok pesantren Ahlus Shofa Wal Wafa Simoketawang Wonoayu. Pembukaan secara simbolis dilakukan dengan seserahan nasi tumpeng kepada pondok pesantren Ahlus Shofa Wal Wafa dan menabuh gong oleh kepala dinas pendidikan kabupaten Sidoarjo sebagai dimulainya nembang macapat tersebut.
Kegiatan ini melibatkan kurang lebih 1.250 siswa dari sekolah dasar negeri, swasta, SMP Negeri, swasta maupun SMA Negeri, swasta di wilayah kabupaten Sidoarjo. Mereka diajak dewan kesenian Sidoarjo untuk nembang macapat secara serentak dengan menggunakan syair bahasa jawa beralunan musik gamelan.
Nembang macapat ini akan dilakukan selama 24 jam nonstop yang dimulai hari jumat sore pukul 17.00 WIB hingga Sabtu siang pukul 14.00 WIB. Digelarnya nembang macapat ini sebagai upaya dalam melestarikan dan menjaga budaya Jawa pada para siswa-siswi sebagai penerus kebudayaan Indonesia.
Dipilihnya macapat sebagai upaya mengenalkan pada siswa karena macapat dinilai sangat mudah dipelajari dan sangat sederhana atau simpel jika dibandingkan dengan pengenalan budaya lainnya. Pengenalan semacam ini di sekolah tingkatan SMP maupun SMA sudah dipelajari melalui mata pelajaran seni budaya dan bahasa Jawa.
“Tantangan yang saat ini dihadapi adalah tantangan imajinasi, yang dimana anak-anak bisa mengimajinasikan melalui media sosial, namun tidak ada pada diri mereka. Sedangkan untuk macapat merupakan sudah ada pada diri para generasi muda karena mereka hidup di tanah Jawa sebagai pertahanan budayanya,” jelas Dr. autar abidillah, Ketua Dewan Pakar Kesenian Sidoarjo
Sementara dipilihnya di pondok pesantren Ahlus Shofa Wal Wafa karena ponpes ini mempunyai kelompok yang bernama Macapat Samiaji hampir sama dengan kegiatan nembang macapat kali ini. Apalagi di ponpes ini telah menerapkan penggalian-penggalian filosofi macapat dan telah memberikan banyak pelatihan bagi orang-orang yang belum bisa macapat. (rhk,snm)