Lamongan, jurnal9.tv -Universitas Islam Lamongan (UNISLA) membahas Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan dalam seminar internasional bersama pakar kesehatan lingkungan dari Chung Yuan Christian University, Taiwan, Profesor Yu-Chun Wang, Ph.D.
Seminar internasional bertajuk “Awareness Against Health Threats of Climate Change (AWARE)” itu diadakan Program Studi (Prodi) Kesehatan Lingkungan (Kesling) di Auditorium Pascasarjana UNISLA, Kamis (22/5).
“Topik utama yang diangkat mencakup bukti risiko kesehatan akibat perubahan iklim di Indonesia, serta perlunya kolaborasi dalam sistem peringatan dini untuk kesehatan masyarakat,” kata Prof Wang.
Prof Wang selaku pembicara kunci menegaskan bahwa pengembangan teknologi AI juga perlu untuk prediksi risiko kesehatan akibat iklim, serta demo dan praktik penggunaan data simulasi (mock-up) dalam mitigasi dampak perubahan iklim.
Saat membuka seminar itu, Wakil Rektor II UNISLA, Dr. Nurul Badriyah, menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam membangun kesadaran kolektif terhadap isu-isu lingkungan dan kesehatan.
“Perubahan iklim bukan hanya isu lingkungan semata, tetapi telah menjadi tantangan serius dalam bidang kesehatan masyarakat. Melalui forum ilmiah ini, kami berharap terjadi pertukaran ilmu dan kolaborasi nyata antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat,” ujarnya.
Nurul menambahkan UNISLA melalui seminar itu menegaskan komitmennya dalam mendukung edukasi dan kolaborasi lintas sektor guna meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
“Semoga hasil kegiatan ini bisa bermanfaat bagi seluruh civitas akademik dan pemerintah dalam menghadapi ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim,” tambah Nurul.
Selain pembicara kunci, seminar juga menghadirkan pemateri Arief Firman Wicaksono, SKM (Penelaah Teknis Kebijakan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur), dan Nur Lathifch Syakbanah, S.KM., M.PH (spesialis kesehatan masyarakat dari Prodi Kesehatan Lingkungan UNISLA), yang juga bertindak sebagai moderator seminar.
“Dampak kesehatan dari perubahan cuaca yang ekstrem antara lain diare, DBD, dan sebagainya,” kata Arief dalam seminar yang juga dihadiri Inganatul Muhimmah, ST, MT (Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan) dan dr. Mafidhatul Laely, MH (Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit/P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan). (*/wew)