Tragis! Bus Wisata Bromo Alami Rem Blong, Delapa Orang Tewas, 22 Luka-Luka

Probolinggo, jurnal9.tv -Tragedi memilukan terjadi di kawasan wisata Bromo, Jawa Timur. Sebuah bus wisata yang mengangkut rombongan dari RS Bina Sehat Jember mengalami kecelakaan fatal akibat diduga rem blong. Bus tersebut hilang kendali dan menabrak pembatas selokan di wilayah Probolinggo, Minggu pagi (14/9).

Kecelakaan maut ini menyebabkan delapan orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 22 penumpang lainnya mengalami luka-luka, baik sedang maupun berat. Para korban luka saat ini masih menjalani perawatan intensif di tiga rumah sakit berbeda, yaitu RSUD dr. Muhammad Saleh, RS Arozy, dan RSUD Tongas, Probolinggo.

Usai proses otopsi di RSUD dr. Muhammad Saleh Kota Probolinggo, kedelapan jenazah langsung dipulangkan ke kampung halaman mereka di Kabupaten Jember untuk dimakamkan.

Berdasarkan pendataan sementara, berikut adalah identitas tujuh dari delapan korban meninggal dunia:

1. Bella Putri Kayla Masyaki (10) – Jl. Campaka No. 16, Patrang, Jember
2. Hesti Purna Wredamaya (39) – Dusun Kraeman, Desa Prakarya, Ajung, Jember
3. Hendra Pratama (37) – Jl. Sultan Agung 1/300, Kepatihan, Kaliwates, Jember
4. Arti Wibowati (34) – Dusun Sumberjo, Desa Glundengan, Wuluhan, Jember
5. Wardatus Solehah (35) – Istri Hendra, Jl. A. Yani Kragan, Serut, Panti, Jember
6. Aiza Fahrani Agustin (7) – Anak Hendra, Jl. A. Yani Kragan, Serut, Panti, Jember
7.Desi– Identitas lengkap belum tersedia
8. Korban kedelapan masih dalam proses identifikasi

Menurut keterangan saksi mata, Supardi, bus sempat melaju tak terkendali sebelum akhirnya terguling dan menghantam pembatas jalan. Sementara itu, dr. Abror dari RSUD dr. Muhammad Saleh menyebut bahwa sebagian besar korban mengalami cedera di bagian kepala dan dada.

Kasat Lantas Polres Probolinggo, AKP Safiq Jundhira, menyatakan bahwa pihaknya masih terus menyelidiki penyebab kecelakaan. “Kami masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi serta mengamankan bangkai bus dan barang-barang milik korban sebagai barang bukti,” ujarnya.

Pihak kepolisian belum menetapkan penyebab pasti kecelakaan, namun dugaan kuat mengarah pada kegagalan sistem pengereman. Investigasi lebih lanjut akan menentukan apakah ada unsur kelalaian dari pihak pengemudi atau operator kendaraan.

Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pengelola wisata dan perusahaan transportasi agar lebih memperhatikan kelayakan kendaraan dan keselamatan penumpang. (Bhj)