Tradisi Khotaman Tahfidz, 10 Penghafal Juz 30 Kebanjiran Saweran dari Keluarga

Sidoarjo, Jurnal9.tv – Puluhan penghafal Al Quran juz 30 dari yayasan Hidayatul Muta’allimin-Hidayatul Arifin Sawocangkring Wonoayu Sidoarjo kebanjiran saweran dari keluarganya ketika berhasil menjawab sejumlah pertanyaan.

Khotaman tahfidz unik ini merupakan tradisi sejak empat tahun lalu dengan harapan bisa memotivasi generasi muda dalam mencintai Al Quran. Sepuluh anak penghahal Al Quran diberi uang dan kado dari orang tua beserta saudara maupun kerabat dekatnya. 

Merka adalah siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts) Hidayatul Muta’allimin dan Madrasah Aliyah (MA) Hidayatul Arifin. mereka dinyatakan lulus dalam menghafal kitab suci Al Quran juz 30 dengan berbagai tahapan, mulai membaca juz 30 secara serempak tanpa melihat kitab suci al qur’an dan berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan dari orangtuanya, saudara, kerebatnya hingga para ulama.

Saya menerima berkah saweran (sangu) dari orang-orang terdekatnya usai berhasil menghafal al qur’an juz 30 selama sepekan. rencananya uang hasil saweran akan ditabung untuk keperluan biaya pendidikan selanjutnya hingga menghafal kitab suci Al Quran 30 juz,” kata Aditya penghafal juz 30.

Muhammad Arifin Ikhwandi, Ketua yayasan Hidayatul Muta’allimin-Hidayatul Arifin Sawocangkring Wonoayu Sidoarjo menuturkan, tradisi saweran di kegiatan khotaman tahfidz juz 30 ini merupakan aksi spontanitas dari orang tuanya, saudara, kerabatnya hingga para ulama untuk memberikan hadiah.

“Ungkapan bangga (yang diwujudkan dalam saweran) tersebut sudah tradisi, mulai di khotaman pertama, kedua, ketiga dan ke empat ini. Dengan harapan bisa memotivasi generasi muda dalam mencintai Al Quran,” jelasnya.

Selain memotivasi, hafalan Al Quran ini nantinya bisa menjadikan anak sebagai imam di saat terjun di tengah-tengah masyarakat, karena telah mempunyai bekal hafalan surat di juz 30. (rhk./snm)