Mekkah, jurnal9.tv -Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi dan Masyariq sepakat tidak memasukkan jemaah, selain haji reguler, ke tenda di Arafah dan Mina saat rangkaian puncak haji. Nanti, pemberangkatan haji menuju area Arafah untuk wukuf harus menggunakan kartu pintar.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Agama M Ali Ramdhani, di Kantor Daerah Kerja Mekkah, kota Mekkah, Arab Saudi, bus-bus yang membawa jemaah ke Arafah akan disegel dengan stiker. Tujuannya, untuk pengecekan kartu pintar berisi identitas haji.
Ali Ramdhani menambahkan, pengetatan pengawasan jalur masuk ke kota perhajian dilakukan Pemerintah Arab Saudi untuk memberi pelayanan terbaik bagi jemaah haji yang berhak atau menggunakan visa resmi haji. Semua jemaah juga harus memakai kartu pintar untuk memasuki Arafah.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi dan Masyariq, mitra Kementerian Agama dalam melayani jemaah haji Indonesia, Kamis (6/6) malam, di Mekkah, sepakat tidak memasukkan jemaah selain haji reguler ke tenda di Mina dan Arafah.
Pertemuan itu dihadiri, antara lain, Sekretaris Jenderal Kemenag M Ali Ramdhani, Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim, Staf Khusus Menteri Agama, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Ketua Masyariq M Amin Indragiri, dan pimpinan dari 73 maktab.
Maktab adalah para pihak yang membantu Masyariq memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia. Total ada 73 maktab yang melayani jemaah haji Indonesia.
Kepada pihak Maktab, Ketua PPIH Arab Saudi Nasrullah Jasam mengingatkan agar tak memasukkan jemaah lain ke tenda. ”Tidak boleh memasukkan jemaah di luar jemaah reguler. Kita sepakat tenda jemaah haji Indonesia tidak ditempati jemaah lain,” ujarnya. (ren/mch)