Gresik, Jurnal9.tv – Untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan di Kota Santri, Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) membuat terobosan baru. Oktober mendatang Dispendik bakal melaunching Kampung Bahasa di Pulau Bawean.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, mengatakan Kampung Bahasa tersebut merupakan tempat berinteraksi masyarakat dengan bahasa Inggris. Ini sebagai rintisan awal dimulainya Bawean sebagai pulau pendidikan.
“Sesuai program Nawakarsa, Bawean sebagai rintisan pulau pendidikan. Kampung bahasa Inggris ini menjadi pintu masuknya,”kata Bupati Gresik, Kamis (04/08).
Dijelaskan Gus Yani panggilan akrab Bupati Gresik, melalui pendidikan Bawean bisa go internasional. Sebab, Bawean memiliki potensi wisata yang tidak kalah dengan Pulau Lombok. Sehingga wisatawan dari kalangan siswa nantinya bisa berwisata menikmati keindahan alam Bawean sambil belajar bahasa internasional.
“Bawean punya potensi yang tidak kalah dengan Lombok. Maka Bawean bisa go internasional, salah satunya kita mulai interaksi siswa menggunakan bahasa Inggris,”jelas Gus Yani.
Sementara menurut Kadispendik Gresik Hariyanto, setiap libur semester nantinya para siswa jenjang SMP bisa memanfaatkan kampung tersebut untuk mengasah bahasa inggrisnya. Setiap siswa yang datang ke sana diwajibkan menggunakan bahasa internasional itu.
“Kemarin sudah survei lokasi, rencananya akan kami buka mulai Oktober mendatang. Pas tengah semester,” kata Kepala Dispendik, Hariyanto.
Pada Oktober nanti masing-masing SMP akan mengirimkan perwakilan ke Desa Sukaoneng, Kecamatan Tambak, Kepulauan Bawean. Di Desa tersebut para siswa akan diuji kemampuan bahasa Inggrisnya selama bermukim 2-3 minggu. Ini sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan di Gresik.
“Karena masih awal, nanti melalui MKKS dikoordinir satu sekolah mengirimkan satu siswa,”ucap Hariyanto.
Saat ini para mentor bahasa sudah disiapkan oleh tim Dispendik. Ada sejumlah orang yang menjadi mentor bahasa sekaligus keterlibatan masyarakatnya. Para mentor ini nantinya yang akan memberikan pembelajaran bahasa inggris dalam keseharian.
“Jadi gambarannya nanti, di sana mereka bisa belajar bahasa inggris sekaligus mengenalkan wisata bawean yang sangat berkelas,”sambungnya.
Apabila sudah aktif, Kampung Bahasa itu nantinya bisa dikunjungi sekolah-sekolah di Gresik setiap libur semester. Menurutnya libur semester adalah waktu yang pas karena selain tidak mengganggu kegiatan pembelajaran, juga para siswa bisa menikmati wisata bawean.
“Kami berharap agar siswa di Gresik jago dalam bahasa inggris. Bahasa yang di era saat ini sangat dibutuhkan,”tutupnya.(AP/REN)