Songsong 1 Abad NU, PCNU Lamongan Kampanyekan Aksara Pegon

Avatar photo

Lamongan, jurnal9.tv -Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lamongan menyelenggarakan serangkaian acara akbar dalam rangka menyongsong 1 Abad NU Tahun Masehi dengan tema “Membersamai Ummat, Memenangi Masa Depan”. Kegiatan ini dipusatkan di Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar Karanggeneng, Lamongan pada 18–19 September 2025 dan berlangsung meriah dengan mengusung kampanye Aksara Pegon sebagai identitas peradaban literasi pesantren.

Keunikan acara ini tampak jelas dari penggunaan Aksara Pegon yang hadir di setiap sudut kegiatan. Mulai dari flayer publikasi, latar belakang panggung, hingga sertifikat kegiatan, semuanya dihiasi dengan aksara warisan ulama Nusantara tersebut. Kehadiran Aksara Pegon bukan hanya sebagai simbol estetika, tetapi juga sebagai kampanye nyata untuk menghidupkan kembali tradisi literasi Islam Nusantara yang pernah berjaya di pesantren dan masyarakat.

Rangkaian acara dimulai dengan Opening Ceremony 1 Abad pada Kamis, 18 September 2025 di Auditorium SMK NU 1. Dilanjutkan dengan Pameran Komite Hijaz, Seni Rupa, dan Artefak Sejarah yang menampilkan dokumen lama NU, manuskrip, turats, lukisan karya santri, serta karya Lesbumi Lamongan. Seluruh informasi pameran turut diperkaya dengan teks beraksara Pegon, memperlihatkan bahwa Pegon adalah bahasa visual sekaligus spiritual yang menyatukan sejarah dan budaya.

Pada malam harinya, Pertunjukan Seni Budaya menghadirkan penampilan dari Lesbumi Lamongan, Komunitas GINYO Lamongan, Teater Zabarjad, Teater Kretas, hingga Orkestra Santri Kanjeng. Panggung megah dengan ornamen Aksara Pegon di latar acara memberi pesan kuat bahwa seni dan budaya NU berakar pada tradisi literasi para ulama.

Puncak kegiatan ditutup dengan Seminar Kebudayaan & Pendidikan pada Jumat, 19 September 2025, menghadirkan KH. Jadul Maula (Ketua Lesbumi PBNU) dan Diaz Nawaksara (Ketua Lesbumi PCNU Lamongan). Seminar bertajuk “Kebudayaan & Spiritual sebagai Inspirasi Pendidikan” ini mengangkat gagasan bahwa pendidikan berbasis budaya dan spiritual dapat mengokohkan karakter bangsa. Aksara Pegon pun kembali menjadi bagian penting, tercantum dalam materi seminar hingga sertifikat peserta.

Acara ini diikuti oleh pengurus PCNU Lamongan, para santri, ratusan guru Pergunu, serta perwakilan LP Ma’arif NU. Antusiasme peserta semakin menegaskan bahwa kampanye Aksara Pegon berhasil membangkitkan kesadaran baru: menjaga warisan literasi ulama sama pentingnya dengan menjaga tradisi budaya dan spiritual pesantren.

Dengan demikian, PCNU Lamongan melalui peringatan 1 Abad NU tidak hanya merayakan sejarah, tetapi juga meneguhkan kembali Aksara Pegon sebagai simbol perlawanan, identitas, dan kekuatan peradaban umat di masa depan.