SMA Islam Shafta Surabaya Ajarkan Siswa Jadi Event Organizer Andal

Surabaya, Jurnal9.tv – Pelatihan team work di SMA Islam Shafta Surabaya berlangsung selama siswa menempuh pendidikan guna menumbuhkan soft skill siswa. Pelatihan tersebut menggabungkan beberapa aspek. Mulai dari seni budaya, bahasa, prakarya dan kewirausahaan.

Keseluruhan aspek tersebut merupakan komponen penting dalam mewujudkan sebuah event organizer sebagai suksesor acara-acara monumental.

Oleh karena itu, para pembimbing rutin memberikan pelatihan. Meliputi cara mengatur event, cara berkomunikasi bisnis, membangun branding, menguasai teknologi terkini, dan langkah-langkah kunci di berbagai event serta tips agar mereka kelak mendapat banyak kepercayaan dari klien ketika terjun sebagai pelaku usaha di sektor tersebut.

Setelah mengikuti rangkaian pelatihan membangun team work event organizer dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, pembimbing kemudian menguji tingkat kemahiran siswa. Antara lain tata cara mengorganisir momentum acara pernikahan.

Ujian praktik ini menggabungkan materi seni budaya, bahasa, prakarya dan kewirausahaan, yang materinya telah diberikan sebelumnya. Keempat materi tersebut digabung menjadi satu dalam praktik acara pernikahan sakral dalam adat Jawa. Mulai akad nikah, siraman, sungkem, hingga acara hiburan.

“Praktik nikah ini bisa dijadikan sebuah soft skill dan membangun jiwa entrepreneur siswa,” terang Dwi Cahyo Kurniawan, Kepala Sekolah Islam Shafta Surabaya, Rabu (08/03/2023).

Seperti layaknya sebuah pernikahan antara dua insan ciptaan yang menyatu dalam  ikatan suci, siswa SMA Islam Shafta, Jalan Raya Lontar Surabaya rupanya memang sudah piawai menggabungkan materi seni, budaya, bahasa, prakarya dan kewirausahaan sehingga menghasilkan acara yang menarik dan sempurna.

Uniknya, seluruh komponen ujian baik pengantin untuk praktik nikah, wedding organizer serta dekorasi semuanya dilakukan oleh para siswa.

Meski masih tergolong remaja, rupanya mereka mampu menghandle acara dengan baik dan sukses. Seperti akad nikah, temu pengantin, sungkem dan siraman.

Mereka terbagi dalam beberapa peran. Ada yang menjadi pasangan pengantin, petugas KUA, pelaksana tata cara ngunduh mantu, penerima tamu, pembawa acara dan lain-lain. Semua siswa bekerja dengan baik sesuai tugasnya masing-masing. Hal ini tak terlepas dari kekompakan mereka sebagai calon wedding organizer andal.

Kepala Sekolah SMA Islam Shafta Surabaya, Dwi Cahyo menambahkan, ujian praktik nikah ini berguna untuk membentuk karakter kekritisan dari siswa agar melatih kreatifitas dan kolaborasi. Sehingga dapat melatih siswa  untuk bisa menangani sebuah event menjadi sukses.

“Dari empat materi itu, para siswa menggabungkan menjadi satu event dengan mengambil contoh resepsi pernikahan,” katanya.

Kepala Sekolah SMA Islam Shafta, Dwi Cahyo Kurniawan  mengungkapkan, bahwa ujian praktik ini bertujuan agar dapat melatih team work bagi siswa sekaligus menumbuhkan kekompakan dalam team work serta kelak menjadi bekal bagi siswa agar nantinya mereka bisa mengakomodir event-event tertentu.

Sementara itu, guru pembimbing ujian praktek nikah SMA Islam Shafta Surabaya, Emilia Umrotin berharap, melalui ujian praktik nantinya para siswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengelola sebuah event. Serta menumbuhkan jiwa entrepreneur, sehingga nantinya mereka bisa membuka usaha wedding organizer atau paling tidak menjadi event organizer untuk berbagai acara. (ahs/snm)