Jember, Jurnal9.tv – Memeringati hari tani ke-62, serikat tani independen atau sekti Jember menggelar tasyakuran dan doa bersama di jalan sudarman depan kantor pemkab. Tak hanya menggelar tasyakuran dan doa bersama, kegiatan juga diisi dengan penyampaian aspirasi para petani.

Hadir langsung ketua sekti Jember, bupati, wakil bupati, kapolres, dandim 0824, kepala kantor pertanahan serta ribuan anggota serikat tani.
Sejumlah poin tuntutan oleh sekti Jember kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam hal sengketa dan konflik agraria yang hingga kini seluruhnya belum tuntas bahkan skalanya meningkat. Hal ini ditegaskan berdasarkan catatan konsorsium pembaruan agraria atau KPA, yang mencatat hingga tahun 2020 telah terjadi 241 sengketa dan konflik agraria di seluruh indonesia termasuk di kabupaten Jember.
“Saya berharap reforma agraria di Jember bisa terselesaikan dan dituntaskan secara adil, segera redistribusikan lahan yang ada di kabupaten Jember yang sudah masuk dalam usulan prioritas reforma agraria di pusat, serta hentikan kriminalisasi terhadap petani di Indonesia,” ungkap, Jumain, ketua sekti jember.
Sementara itu bupati Jember, Hendy Siswanto mengapresiasi kegiatan tasyakuran dan doa bersama yang digelar sekti Jember.
“Untuk seluruh tuntutan petani mengenai reforma agraria, dirinya bersama tim gugus tugas reforma agraria Jember berjanji secara bertahap akan menyelesaikan persoalaan sengketa tanah di kabupaten Jember,” terang Hendy.
Kini pendataan wilayah sengketa secara benar menjadi program prioritas utama bupati Jember, agar nantinya bisa lebih mudah diselesaikan secara adil.
Acara ditutup dengan penyerahan gunungan hasil bumi dari sekti kepada bupati, yang juga dibagikan langsung kepada anggota yang hadir. (afw/snm)