Jember, jurnal9.tv – Dusun Kepel Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Jember Jawa Timur masih menjadi sentra pembuatan gula merah. Teknik produksi yang dilakukan secara tradisional tersebut masih bertahan, dan mencukupi kebutuhan sehari-hari warga desa sekitar.

Salah satu warga yang menekuni profesi itu yakni Suyanti. Ia melakoni produksi gula merah sejak puluhan tahun lalu, bahkan usahanya yang dijalani tersebut sudah turun-temurun dari mendiang keluarganya.
Di musim bulan sapar ini, jumlah permintaan gula merah meningkat tajam, dari biasanya hanya terjual 10 kilogram perhari, kini bisa menjadi 15 hingga 20 kilogram.
Naiknya harga BBM memengaruhi harga gula merah. Dari yang sebelumnya 11. 500 kini menjadi 13. 500 perkilogram.
“Pendapatan sehari bisa 10 hingga 11 kilogram. Biasanya jam 4 udah selesei bersih”jelas Suyanti, Pembuat Gula merah.

Suyanti menambahkan, apabila cuaca sedang angin kencang, maka suplai bahan baku air nira dari pemanjat pohon kelapa akan berkurang drastis. Itu berpengaruh terhadap jumlah gula yang diproduksi. (afw/snm)