Bangil, jurnal9.tv -PCNU Bangil menggelar seminar pendidikan Aswaja An-Nahdliyah di Graha NU Bangil. Untuk menunjang pendidikan pembentukan karakter tersebut, perlu adanya perubahan cara pandang serta penambahan pembelajaran dan fasilitas.
Bertempat di Graha NU Bangil, Desa kenep, Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan, seminar pendidikan dalam rangka konferensi Cabang NU Bangil diselenggarakan.
Acara tersebut diikuti puluhan peserta yang terdiri dari Pengurus LP Ma’arif NU se-Cabang Bangil dan MWC, perwakilan FKDT, FKTPQ, serta Kepala Sekolah dan Madrasah yang ada di bawah naungan LP Ma’arif NU Cabang Bangil.
Seminar pendidikan dengan tema pendidikan Aswaja An-Nahdliyah dalam membentuk karakter peserta didik pada madrasah atau sekolah. Dinarasumberi oleh Hakim Jayli, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.
Beliau menjelaskan tentang 3 perubahan yang terjadi dimasyarakat, di antaranya cara pandang kota sudah mendominasi, banyak orang yang menggunakan gaya anak muda, dan kelas menengah semakin banyak.
Dari ketiga hal tersebut, dipengaruhi adanya perkembangan digital sehingga LP Ma’arif NU harus lebih mengembangkan diri.
Ma’arif harus mengubah cara pandang, memiliki literasi, dan harus memiliki skill. Sesuai prosentase penduduk, mayoritas dipenuhi oleh Generasi Z. Namun, pengenalan NU terhadap Gen Z semakin berkurang.

Dijelaskan bahwa Gen Z suka dengan keaslian dan Ma’arif NU itu asli, tinggal bagaimana pendidikan di Ma’arif dikemas sesuai dengan anak muda.
Mengintegrasikan pendidikan sekolah formal dan pendidikan di rumah juga penting, dengan memberdayakan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama.
Selain itu, perlu adanya penambahan pembelajaran dan fasilitas. Salah satunya penting adanya Laboratorium Aswaja. Nantinya laboratorium tersebut berisi tentang pengetahuan sejarah NU, pelajaran tentang Aswaja, serta materi digital.
Ma’arif NU juga perlu memahami perubahan dalam layanan terhadap masyarakat. Banyak orang tua mencari lembaga pendidikan yang berkualitas bagus dan terdapat pendidikan karakter. Untuk itu Ma’arif perlu adanya jejaring pendidikan agar dapat mengikuti trend di masyarakat.
“Hasil seminar tadi mengerucut pada satu program di mana program ini adalah program yang ditunggu-tunggu oleh lembaga pendidikan baik Madrasah maupun sekolah yang ada di bawah binaan Ma’arif Cabang NU Bangil. Bagaimana kita bisa mewujudkan Laboratorium Aswaja. Disana kita harus ada 1 aplikasi yang mudah untuk diketahui, mudah untuk di explore oleh masing-masing sekolah sehingga kita mencari materi tidak sulit,” ujar Samadi, Sekretaris PC LP Ma’arif NU Bangil.
“Harapan ke depan LP Ma’arif NU Cabang Bangil bisa lebih eksis lagi, bisa lebih menaungi mengantarkan lembaga sekolah dan madrasah agar lebih kompetitif dan berprestasi,” tutupnya.




