Jember, Jurnal9.tv – Petugas Puskeswan di Jember terus melakukan pengembangbiakkan sapi jenis belgian blue di sejumlah desa. Program transfer embrio bayi tabung sapi tersebut sebagai upaya pemenuhan bibit sapi unggul guna menjamin ketahanan pangan khususnya kebutuhan daging sapi.
Di dusun Kepel, desa Ampel, kecamatan Wuluhan Jember Jawa Timur ini, hewan ternak sapi milik Arum Budi Wibowo melahirkan pedet atau anak sapi jenis Belgian Blue dengan kondisi normal dan sehat .
Kelahiran belgian blue betina tersebut, berasal dari program transfer embrio yang dilakukan oleh petugas paramedis veteriner pukeswan balung dan wuluhan .
Secara rutin petugas paramedis melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan dan perkembangan hewan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan usia empat hari, bibit sapi unggul ini memiliki panjang 78 centi meter dan tinggi badan 76 centi meter, untuk lingkar dada 80 centi meter dan berat badan 48 kilogram.
Menurut Beny selaku petugas paramedis veteriner pukeswan Balung dan Wuluhan, pada tahun 2022 satu ekor sapi jenis Belgian Blue jantan sudah berhasil dilahirkan di desa Kesilir, sedangkan pada tahun 2023 ini berhasil melahirkan dua ekor sapi jenis Belgian Blue betina yang ada di desa Wonosari, kecamatan Puger, milik Markenat , sedangkan hari ini lahir kembali Belgian Blue betina milik Arum Budi Wibowo, dusun Kepel, desa Ampel, kecamatan Wuluhan dengan kondisi normal dan sehat.
“Alhamdulillah tahun 2023 ini ada dua kelahiran. Itu yang pertama di Desa Wonosari Kecamatan Puger, yang kedua di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan. Jenisnya Belgian Blue kelamin betina semua proses kelahirannya Alhamdulillah dua-duanya dalam keadaan sehat dan normal jadi kelahiran pelayanan normal barusan lahir saja sudah berotot ya walaupun jantan walaupun betina keluar berbentuk otot seperti itu,” kata Beny.
Melalui program transfer embrio bayi tabung tersebut, diharapkan ke depan bisa lebih banyak lagi kelahiran sapi jenis belgian blue. Mengingat sapi jenis unggul tersebut memiliki daging yang lebih banyak daripada sapi jenis lainnya, serta kandungan lemak yang relatif rendah. Sehingga sangat berpotensi menguntungkan peternak di Jember .
“Sangat bahagia, masih sekali ini punya turunan dari sapi seperti ini. Dirawat sampai besar untuk dijadikan indukan,” jelas Arum Budi Wibowo. (afw/snm)