Sambut SPMB 2025, 100 Kepala SD/MI Ma’arif Ziarah Wali, Dapat Ijazah Hizib Autad

Surabaya, jurnal9.tv -Menyambut tahun ajaran baru, Sekitar 100 kepala lembaga pendidikan tingkat dasar SD dan MI di bawah naungan Lembaga Pendidikan NU Kota Surabaya melakukan Ziarah Wali Delapan hingga sowan Wakil Rois Syuriyah PWNU Jawa Timur yang juga Pengasuh PP. Sunan Bejagung Tuban, KH. Abdul Matin Jawahir yang memberikan ijazah Hizib Autad.

Kegiatan ini Berlangsung pada hari Sabtu (31/5) hingga Ahad (1/6) dimulai dari ziarah ke makam Sunan Ampel, ziarah dilakukan semua walisongo di Jawa Timur dan Jawa Tengah plus ziarah ke Syech Asmoroqandi di Pesisir Tuban.

Dalam sambutannya, Ketua PC LP Maarif NU Kota Surabaya, Drs. H. Cholil, M.Pd.I mengatakan kegiatan ini sebagai tasyakuran akan berakhirnya tahun ajaran pendidikan, sekaligus menyambut tahun ajaran baru serta menghadapi pelaksanaan sistem penerimaan siswa baru (SPMB) 2025/2026 mendapatkan siswa yang optimal dan juga bisa membawa keberkahan untuk sekolah Ma’arif. Menurutnya, setiap kepala lembaga telah menyiapkan rencana kerja secara rasional sebagai ikhtiar lahir sebagaimana mempersiapkan fisik dan fasilitas sekolah secara baik yang akan menjadi pertimbangan wali murid dalam menentukan sekolah anaknya. “Namun, selain ikhtiar lahir, juga perlu ada ikhtiar batin dengan napak tilas ziarah ke para wali delaoan yg ada di Jawa Timur dan Jawa Tengah demi kelancaran dan kesuksesan penerimaan serta keberkahan bagi para guru dan murid Ma’arif Surabaya,” tegasnya sambil menambahkan sebagai penjaga amaliyah Aswaja di Surabaya, NU berkewajiban memelihara keberlangsungan sekolah sekolah Ma’arif Surabaya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kiai Matin menyebut jajaran kepala sekolah, sebagai pejuang yang harus tetap kuat berjuang di tengah kehidupan masyarakat kota. Sekolah-sekolah Ma’arif harus tetap hidup di tengah masyarakat kota yang menuntut kualitas dan layanan pendidikan. Kiai Matin berpesan para sekolah menjaga keikhlasan, kerena hanya dengan itu akan mendatangkan keberkahan dan juga kemanfaat kepada masyarakat serta kebaikan kepada para murid dan walimurid. Untuk menguatkan semangat perjuangan, Kiai Matin mengijzahkan kepada para panjenengan semua kepala sekolah, Hizib Autad dengan tatac ara tertentu. “Dengan hizb ini, saya berharap Bapak ibu terus maju berjuang memperjuangkan ajaran ahlisunnah wal jamaah di kota Surabaya, dan semoga para calon murid akan datang dengan membawa keberkahan,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu pula, Kiai Matin menceritakan perjuangan memulai membangun Pondok Sunan Bejagung dari modal nekat serta memperbanyak doa khususi, sehingga berkembang seperti sekarang. “Dari yang awalnya hanya satu pondok, sekarang berkembang menjadi tiga Pondok pesantren, yang semua itu tidak ada lain kerena kesungguhan dalam berjuang serta keihlasan dalam perjalannya,” tegasnya.

Dari Pondok Sunan Bejagung, safari dilanjutkan Ziarah di Sunan Bonang, Kota Tuban yang dilaksanakan di atas bus, kerena situasi tidak memungkinkan, karena hujan lebat. Jam 11 malam, rombongan tiba di Sunan Muria Kudus, dan ziarah dilaksanakan setelah sholat subuh dengan memanfaatkan jasa ojek ke atas gunung Muria. Jam 9 pagi, ziarah dilanjutkan ke Sunan Kudus, kemudian diakhiri ziarah Sunan Kalijogo di Demak. Agenda ziarah Raden Patah dan Masjid Agung Demak ditiadakan karena jalan masuk menuju lokasi ditutup kerena ada kegiatan. (*/zaini Ilyas)