Sambut HUT KAI Ke 80 Tahun, Vincent Pelukis Autistik Pamerkan Karya Kereta dalam Perut Serigala

Surabaya, jurnal9.tv -Pelukis autis Vincent Prijadi Purwono mempunyai cara sendiri untuk ikut menyambut HUT Kereta Api Indonesia (KAI) yang ke 80 tahun.Tak hanya eksis dengan terus melukis obyek kereta api, dia juga menggelar pameran lukisan dengan tema kereta api. Yang menarik, Vincent melukis serigala dengan mata menyala dan perut dengan lalu lintas kereta api yang padat.

Hari Ulang Tahun (HUT) Kereta Api Indonesia selalau menjadi moment istimewa bagi Vincent Prijadi Purwono, salah seorang pelukis autis asal Surabaya, yang menggemari kereta api sebagai obyek utama lukisannya. Pelukis yang mulai beranjak dewasa ini menjadi HUT KAI yang ke 80 tahun ini menjadi momen untuk terus eksis dan mengaktualkan karya-karyanya, dengan menggelar pameran bersama teman-temannya di gallery Vincent Art Galery di kawasan Citraland, Surabaya.

Dalam pameran lukisannnya kali ini, pria berkacamata tarsebut masih menonjolkan obyek kereta api sebagai “lakon” utama dalam menuangkan ide kreatifnya dalam sapuan kuas di atas kanvas. Yang menarik, dalam pameran ini dia juga memajang salah satu karyanya lukisan serigala berwarna biru. Hebatnya dia memadukan karyanya ini dengan memadukan teknologi layar screen di mata srigala yang tampak menyala. Seperti hidup, merem melek,

Lukisan obyek serigala ini tak berdiri sendiri, Vincent juga masih setia meletakan obyek kereta api pada perut sang serigala biru. Hiruk pikuk aktifitas kereta api yang seperti tak pernah berhenti dari kehidupan imajinasinya.

“Aku suka melukis kereta api sejak kecil. Kereta api itu kuat dan kokoh. Aku suka. Begitu juga saat ini di HUT KAI aku masih melukis kereta,” ungkap Vincent, dengan nada polos, yang diampingi ayahnya, Rudi Purwono.

“Sekarang aku juga suka (kereta) Whoosh. Aku Sudah melukis Whoosh. Ada rencana Whoos mengarah ke Surabaya dari Jakarta, aku mau naik,” ujarnya.

Semenara itu, Ayah Vincent, Rudi Purwono menyebutnya, memang sejak kecil sang anak ingin menggemari kereta api, dan menjadikanya sebagai obyek lukisannya. “Sampai sekarang dia juga masih eksis melukis kereta. Tapi sekarang ini ada tambahan obyek lukisan lainnya seperti hewan dan pesawat, orang-orang dengan karakter-karakter kartun” ujar Rudi, yang setia mendamping sang anak dalam berkarya.

Menurutnya, obyek lukisan Vincent tentang kereta api ini dia menggambarkan bagaimana suatu perjalanan hidup itu diatur sama Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga semua itu bisa teratur. “Seperti kereta api keberangkatannya tepat waktu, tiba ya tepat waktu. Semoga kisahnya Vincent ini bisa menginspirasi bagi anak-anak yang autis dan orang tua bisa mengembangkan anak-anaknya lebih baik, apa sesuai tingkatnya,” tutur Rudi.

Sedangkan terkait lukisan serigala karya Vincent ini , Rudi menyebutkan bahwa Serigala itu perwujudan dari perubahan karakter, “Jadi Serigala yang dulunya lemah menjadi serigala yang lincah dan bisa melakukan apa saja,” ucapnya.

Rudi berharap, ke depan Vincent lebih peka lagi dan empati kepada orang lain. Juga galeri ini adalah menginspirasi kepedulian bagi orang tua dan anak-anak yang berkebutuhan khusus untuk bisa berkarya di bidang seni lukis, dan juga pada anak-anak lain yang memang mau meningkatkan kemampuan dalam dunia kesenian maupun bidang lainya,” tandas Rudi.