Surabaya, Jurnal9.tv – Dewan Pengurs Pusat (DPP) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) menggelar Saudagar Nahdliyin Golf Tournament dalam rangka seabad NU dan Harlah ke-10 HPN. Turnamen yang digelar pada Kamis (09/03/2023) itu dibagi dalam 3 klaster yaitu, seluruh pengurus HPN dan muhibbin HPN, undangan khusus dan sponsor, serta warga nahdliyin dan masyarakat umum.
Turnamen ini sebagai wahana silaturahim dan persahabatan para pengurus HPN yang memilki hobi olahraga golf.

“Salah satu tujuan dari Saudagar Nahdliyin Golf Tournament ini adalah Menjalin persahabatan, keakraban, kebersamaan, serta ajang antara golfer-golfer di kalangan Profesional dan Pengusaha. Di sisi lain juga sebagai sarana Meningkatkan kebugaran jasmani untuk menunjang aktifitas rutin atau profesi dan menumbuhkan kesadaran berolahraga, serta memacu prestasi para golfer,” jelas Rendy Prihartono, Sekretaris Panitia Saudagar Nahdliyin Golf Tournament, yang diwawancara tim jurnal9.tv via whatsapp.
Guna menyukseskan acara ini, HPN bersinergi dengan banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta. Di antaranya, Kemenpora RI, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Gas Negara (PGN), Elnusa dan lain sebagainya.

Sementara itu, Ahmad Andi Wibowo, Ketua Panitia Saudagar Nahdliyin Golf Tournament yang ditanya oleh tim jurnal9.tv tentang Golf sebagai olahraga “elit” ia menjelaskan bahwa sudah saatnya Pengusaha Nahdliyin naik level.
“Kalau golf dikatakan sebagai olahraga elit maka jawabannya adalah betul, namun faktanya, pengusaha NU baik makro ataupun mikro yang terkumpul dalam HPN mampu untuk melaksanakan kegiatan golf seperti ini, dan ini bukan yang pertama kalinya. Untuk diketahui bahwa kita sebagai pengusaha harus mencoba dan membiasakan olahraga ini sebagai salah satu ‘tempat loby’ all activity about bussiness, karena memang faktanya demikian. So, menurut saya kita sebagai pengusaha mikro hanya butuh membiasakan masuk dalam cyrcle yang dikatakan elit tersebut, terlebih NU sudah masuk dalam abad kedua,” papar Andi.
Memasuki abad kedua ini, HPN juga menyoroti soal pelambatan ekonomi yang dirasakan pengusaha dan masyarakat. Andi menjelaskan bahwa HPN senantiasa menjalin komunikasi intensif dengan para pemangku kebijakan di republik ini untuk memberikan pemahaman, bahwa HPN akan siap menghadapi gejolak ekonomi dalam kondisi apapun.
“HPN akan mengikuti misi dagang ke negara-negara Timur Tengah guna memasarkan produk UMKM binaan HPN di berbagai daerah di Indonesia. HPN juga melakukan akselerasi terkait persoalan persoalan melemahnya beberapa produsen yang “kalah” bersaing dengan produsen luar negeri yang masuk ke Indonesia. Semua hal diatas kami lakukan semata-mata mengejawantahkan konsep besar Nahdlatut Tujjar warisan para muassis dan muharrik NU,” imbuh Andi.
Setelah adanya turnament golf ini, Andi berharap HPN semakin dikenal dan mengakar di masyarakat Indonesia, dan bisa memberikan kontribusi positif keberlangsungan segala proses dan dinamika ekonomi warga nahdliyin serta masyarakat Indonesia di masa yang akan datang.
“Harapan ini juga wajib dilandasi dengan komitmen bahwa Harokah Tijjariyah Li Mashlahatil Ammah (gerakan saudagar untuk kemaslahatan umat) tertancap dalam jiwa seluruh pengurus HPN mulai dari tingkat pusat hingga daerah,” pungkasnya. (snm)