Bangkalan, Jurnal9.tv – Tradisi haul bagi masyarakat jawa timur utamanya warga madura menjadi rangkaian keagamaan yang dimaksudkan untuk mengenang para waliyullah yang diyakini memiliki karomah dan perjuangan dalam penyebaran islam.
Salah satu waliyullah yang belakangan banyak dikunjungi warga adalah Bhuju’ Kambang yang terletak di Puncak Bukit area makam bhuju’ kambang dusun Gundul desa soket laok tragah Bangkalan. Ribuan masyarakat dari sejumlah daerah memadati area perbukitan untuk mengikuti Haul ke-7 Bhuju’ Kambang pada Ahad (13/08/23).
Menurut Ustadz Abdul Ghafur, tokoh masyarakat sekaligus Panitia Haul menjelaskan, Bhuju’ Kambang bin Bhuju’ Sashi tersebut merupakan salahsatu waliyullah di tanah bangkalan yang tercatat sebagai keturunan Sunan Cendana Kwanyar dan Suni Giri.
“Bhuju’ Kambang bin Bhuju’ Sashi ini merupakan salahsatu waliyullah yang menjadi tempat keramat bagi warga desa, secara tertulis silsilah nasabnya tersambung kepada sunan cendana kwanyar dan sunan giri,” ujarnya.
Bhuju’ Kambang sendiri mulai dikenal oleh masyarakat umum sejak beberapa tahun terakhir melalui haul yang telah dilangsungkan sebanyak 7 kali. Sejumlah peneliti dan sesepuh desa setempat bersepakat Bhuju’ Kambang merupakan keturunan dari Sunan Giri salahsatu Walisongo penyebar agama Islam di tanah Jawa.
“Silsilahnya baru ditemukan, alhamdulillah para peniliti termasuk tokoh sesepuh bersepakat silsilah bhuju’ kambang ini keturunan dari sunan giri,” imbuhnya.
Meskipun harus memasuki Kawasan pedalaman dan menaiki ratusan anak tangga untuk sampai pada puncak perbukitan area pemakaman, tidak mengurangi semangat dua ribu lebih jamaah yang hadir dari sejumlah kecamatan di bangkalan bahkan dari sejumlah daerah di Jawa Timur.
“Pada haul akbar tahun ini jemaah yang hadir sekitar 2.000 orang yang datang dari beberapa daerah baik masyarakat Bangkalan maupun dari luar Jawa,” ungkapnya.
Sehingga hal itu yang membuat masyarakat kompak bergotong-royong menyelenggarakan Haul secara mandiri, sejumlah Korda Organisasi Masyarakat yang tersebar di beberapa daerah di Pulau Jawa diakui juga turut serta dalam iuran warga.
“Semua kebutuhan dan keperluan haul akbar ini memang gotong royong dari masyarakat. Baik warga sekitar maupun Korda yang tersebar di Surabaya, Bandung, malang hingga Jakarta yang juga ikut serta menyumbangkan hasil mata pencarian mereka,” tutur Ustadz Ghafur.
Secara geografis, Bhuju’ Kambang berada di daerah perbatasan tiga kecamatan yakni Kwanyar di sisi Timur, kecamatan Labang di sisi selatan dan kecamatan Tragah disisi Barat.