Surabaya, Jurnal9.tv – Sebuah buku sejarah perjalanan NU selama 100 tahun, berjudul ‘Napak Tilas Satu Abad NU’ rampung ditulis dan dilaunching di momen peringatan 1 Abad NU, dalam sebuah Live Talkshow TV9 Nusantara, sesaat setelah Puncak Resepsi 1 Abad NU yang digelar di Stadion Gelora Delta pada 7 Pebruari 2023 lalu.
Hadir dalam launching itu, tokoh aktivis politik NU, H. Effendy Choirie dan Staf Pengajar Universitas Airlangga, Dr. Sukowidodo dan penulisnya, H. Fauzan Alfas yang kini Ketua Ikatan Sarjana (ISNU) Kota Malang. Buku ini tergolong fenomenal, karena mencapai 20 jilid dengan total 25.000 halaman, dan lebih 5.000 daftar pustaka. Karena jumlah jilidnya itu, maka tahap pertama, baru bisa dicetak secara massal di 4 jilid pertama dari 20 jilid yang ada.
Fauzan Alfas menyebutkan, usia 1 abad bagi sebuah organisasi adalah anugerah yang luar biasa, karena tidak banyak organisasi yang mampu mencapai usia tersebut. Terdapat banyak kekuatan yang membangun dan menyambung hubungan antar generasi di dalam Nahdlatul Ulama sebagaimana sanad keilmuwan, pesantren dan lainnya dan sampai usia seabad masih terjaga. “Apa yang sudah dilakukan oleh generasi awal pendiri NU masih terus dilanjutkan dan dilestarikan oleh generasi sekarang,” tandasnya.
Fauzan menyebutkan, Kekuatan besar NU tersebut, menjadi daya tarik luar biasa bagi berbagai kalangan untuk memotret dan merekam perjalanan NU. Sangat banyak akademisi dan peneliti dari dalam dan luar negeri yang menulis tentang NU dan sudah banyak diterbitkan. Namun Fauzan mengaku belum menemukan buku yang utuh dan lengkap tentang sejarah NU, yang ada hanya buku-buku yang memotret sebagian saja dari perjalanan panjang NU.
“Saya pengen, sejarah NU ditulis oleh orang-orang NU sendiri, karena menulis NU itu berarti menulis tentang Kiai dan pesantren yang itu hanya santri yang bisa utuh memahami dan menulisnya,” tambah Ketua PMII Cabang Malang awal 1990-an ini.
Fauzan mulai menulis buku ini sejak 2019 di masa pandemi, dan baru 4 tahun kemudian bisa dirilis ke publik. Ia tergerak untuk mengumpulkan catatan-catatan tentang perjalanan NU dari masa ke masa. Kumpulan catatannya itu dilengkapi dengan berbagai dokumentasi wawancara yang pernah ia lakukan dengan sesepuh NU, di antaranya KH. Muhith Muzadi. Karena termotivasi untuk menulis utuh dan lengkap, maka kumpulan catatan itu terus berkembang hingga menjadi 20 jilid, dengan rata-rata 1000an halaman per jilidnya.

Fauzan yang alumni UNISMA dan Pondok Sidogiri ini berharap buku yang ditulisnya bisa membantu berbagai pihak yang mencari referensi tentang latar sejarah dan hari-hari Jelang Kelahiran NU, Profil Para Muassis dan Pondok Pesantren di balik Kelahiran NU, Dinamika Organisasi, hasil-hasil Muktamar dan Permusyawaratan, Pimpinan PBNU dari Masa ke Masa, hingga Khazanah tradisi dan intelektual yang menjadi kekayaan Nahdlatul Ulama sepanjang masa.
Fauzan mengaku banyak menemukan informasi baru yang kurang pas dan selama ini sudah terlanjur beredar di masyarakat. Fauzan mencontohkan, foto H. Hasan Gipo, Presiden atau Ketua Umum PBNU pertama, yang selama ini beredar ternyata foto KH Mas Manshur, tokoh Muhammadiyah. “Dalam catatan saya, masih banyak informasi yang jarang diketahui oleh warga NU sendiri tentang NU, dan sudah saya tulis di buku itu berdasarkan sumber referensi yang saya punya”, tambahnya.
Sementara itu, Effendy Choirie, menyatakan buku ini dapat dijadikan rujukan utama bagi pengurus, pemerhati, peneliti dan Warga NU, serta institusi lembaga pendidikan, pondok pesantren dan peringkat kepengurusan NU. Menurutnya sangat penting, warga NU belajar dan mengetahui perjalanan NU melalui referensi utuh yang ditulis kader NU sendiri. “Harus disebarluaskan, dan saya kira TV9 harus bisa menfasilitasi bagaimana masyarakat bisa memiliki ini!,” tegas mantan wartawan yang akrab dipanggil Gus Choi ini.
Sementara Suko Widodo menilai buku ini juga bagus dibaca generasi muda NU di masa depan, dan benar-benar mengetahui perjalanan organisasinya dengan sumber yang valid, bukan hanya membaca tulisan dari pihak di luar NU. “Setelah membaca buku ini, sebagai akademisi saya terpikir untuk mengusulkan dibukanya fokus ilmu baru tentang NU, sebut saja NU-nologi karena subyeknya jelas sebagaimana ada Javanologi, Bataknologi dan sebagainya,” tambah Suko.
Untuk tahap awal, 4 jilid pertama Buku Napak Tilas Satu Abad NU, sudah bisa didapatkan di Nine Store TV9 Nusantara.
- Jilid 1 dan 2 tentang perjalanan kronologis sejarah NU mulai pra pendirian hingga usia 1 Abad.
- Jilid 3 tentang Pengurus Besar NU 1926-2020.
- Jilid 4 tentang Jejak Sang Muassis NU.
Masyarakat yang ingin mendapatkannya cukup mengganti biaya cetak dan biaya kirim sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sebagai persembahan dan komitmen penulis, untuk 1 Abad NU. Pemesanan pre-order melalui Nomor WA 0812-5944-4599 atau datang langsung ke NINESTORE di Kantor TV9 Nusantara, JL Raya Darmo 96 Surabaya.
Siara khusus launching buku ini dapat disaksikan di chanel youtube TV9 Nusantara. https://youtu.be/m3VyKXhrfHk