PWNU Jatim Minta Kader Penggerak Media Digital IPPNU Jaga “Image” NU

Surabaya, jurnal9.tv -Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz atau Kiai Kikin meminta kader Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) se-Jatim yang menjadi penggerak media digital untuk menjaga “image” (citra) NU melalui upaya meluruskan informasi yang salah tentang NU.

“Media itu penting untuk dipelajari betul, karena ada opini yang salah, tapi karena digulirkan terus sehingga dianggap benar. Nah, kita dari NU punya kewajiban meluruskan,” katanya dalam pengarahan pada ‘Hangout Media’ PW IPPNU Jatim di Surabaya, Sabtu malam.

Dalam acara yang berlangsung di Pesantren Digipreneur Al-Yasmin Surabaya pada 5-6 Juli 2025 itu, pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang itu mengharapkan 69 peserta dari IPPNU se-Jatim itu menjadi kader penggerak NU yang menyuarakan kebenaran di era digital.

“Kita nggak bisa bersaing dengan mereka yang membangun opini negatif, tapi kita perlu menyuarakan kebenaran. Kita memang punya kewajiban yang berbeda, kita punya kewajiban meluruskan. Tugas kita mengisi opini yang sesuai dengan peradaban, budaya, dan Aswaja ,” katanya.

Di hadapan pengasuh Pesantren Digipreneur Al-Yasmin H Helmy M Noor yang juga Ketua PW LTN NU Jatim dan Ketua PW IPPNU Jatim Aisyah N Afifah M., ia menjelaskan tugas kader-kader Aswaja itu sama yakni menegakkan misi Islam Rahmatan lil Alamin.

“Kalau di era digital ini, Islam Rahmatan Lil Alamin adalah bagaimana NU mengisi opini yang positif, bagaimana kita membangun opini agar hal-hal yang negatif itu kita luruskan. Bukan soal kalah atau menang, tapi ukuran kita adalah kontribusi dalam meluruskan opini,” katanya.

Apalagi, kata Kiai Kikin, NU sejak awal berdiri juga sudah mempunyai media yakni Soeara NO pada tahun 1929. “Saat itu, media NU itu sangat efektif dan dominan, banyak ‘didengar’ (dibaca) masyarakat. Sekarang malah sudah global, NU harus punya kontribusi meluruskan hal yang nggak benar. Kader-kader media harus menjaga image NU,” katanya.

Ia mencontohkan Nabi Ibrahim sewaktu dibakar Raja Namrud, ternyata ada semut yang kecil yang juga memiliki kontribusi memadamkan. “Jadi, meski kecil ya tetap harus punya peran, bukan soal apa yang dilakukan atau apa hasilnya, tapi apa kontribusi NU yang sudah 102 tahun, apalagi jamaah NU itu sudah 57 persen dari penduduk,” katanya.

Sementara itu, pengasuh Pesantren Digipreneur Al-Yasmin yang juga Ketua PW LTN NU Jatim H Helmy M Noor mengatakan peserta ‘Hangout Media’ merupakan kader penggerak dakwah digital di lingkungan IPPNU dari 44 PC IPPNU di kabupaten/kota.

“Mereka bukan hanya pegiat medsos, bukan hanya konten kreator, bukan hanya mengedit video, tapi juga paham di bidang jurnalistik, yang tujuannya bukan hanya follower/pengikut tapi penggerak, yang menggerakkan jurnalistik kebenaran dan dakwah digital. Kiai Kikin sendiri berharap LTN menjadi penggerak dakwah digital sesuai zamannya,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Ketua PW IPPNU Jatim Aisyah N Afifah M. juga meluncurkan buku karya PW IPPNU Jatim yang berjudul “Digital with Dignity (Etika Digital Tanpa Batas, Tanpa Bias)” yang juga diserahkan kepada Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz (Kiai Kikin) dan jajaran pengurus NU lainnya. (*)