Bank merupakan suatu badan usaha yang fungsi utamanya sebagai lembaga perantara keuangan, menghimpun dana pihak ketiga dan menyalurkan kepada pihak yang membutuhkan dana. Dalam dunia keuangan, stabilitas sistem perbankan sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat. Ketika kepercayaan itu terganggu, sejumlah fenomena bisa terjadi secara berurutan dan saling memicu, rush money (penarikan dana besar-besaran) hingga berujung pada krisis keuangan.
Rush money terjadi ketika secara tiba-tiba banyak nasabah menarik dana mereka dalam jumlah besar dalam waktu bersamaan karena kekhawatiran terhadap sistem perbankan. Pemicunya bisa beragam, seperti rumor kebangkrutan bank, ketidakstabilan ekonomi makro, beredarnya informasi negatif di media sosial, ketidakpercayaan pada sistem keuangan nasional. Akibat rush money, bank bisa kehilangan likuiditas dengan cepat, karena pada dasarnya bank tidak menyimpan seluruh dana nasabah dalam bentuk tunai, sebagian besar sudah disalurkan dalam bentuk kredit atau investasi jangka panjang.
Pembekuan rekening dormant atau rekening pasif selama 3 bulan yang dilakukan oleh Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuat resah masyarakat. Penerapan kebijakan ini bertujuan untuk menangkal aktivitas ilegal dalam sistem keuangan, khususnya pencucian uang dan judi online.
Namun, respons yang diambil oleh PPATK menimbulkan kecemasan baru yang dikhawatirkan dapat mengguncang kestabilan ekonomi, terutama karena ancaman terjadinya penarikan uang massal dari bank, atau yang dikenal sebagai rush money. Mulai bermunculan ajakan di media sosial kepada masyarakat untuk menarik dana di bank.
Jika hal tersebut terus dibiarkan dan masyarakat hilang kepercayaan kepada sistem perbankan akan mengakibatkan dampak sistemik, yang jika tidak terkendali akan mengganggu stabilitas ekonomi dan meningkatnya risiko krisis keuangan. Dalam konteks sejarah, Rush money pada Great Depression tahun 1929, krisis moneter tahun 1998, krisis keuangan global tahun 2008 menyebabkan krisis keuangan yang menggoncang stabilitas ekonomi.