PLN dan Polri Perkuat Sistem Pengamanan Obyek Vital Nasional, Fokus pada Distribusi Listrik hingga Wilayah Kepulauan

Surabaya, Jurnal9.tv – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia memperkuat komitmen dalam menjaga keamanan infrastruktur ketenagalistrikan nasional. Melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Sistem Manajemen Pengamanan Objek Vital Nasional (Obvitnas), PLN menggandeng Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Korsabhara Baharkam Polri untuk membangun sistem pengamanan yang tangguh dan terintegrasi.

Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai 7 hingga 12 Juli 2025, bertempat di DCC PLN UP2D Jawa Timur. Tujuan utamanya adalah memperkuat pengamanan infrastruktur kelistrikan yang tersebar di berbagai titik strategis, termasuk wilayah kepulauan di Jawa Timur, agar layanan listrik dapat berjalan dengan aman dan andal.

Dari pihak Polri, bimtek ini dihadiri oleh Direktur Pamobvit Baharkam Polri, Brigjen Pol Suhendri, S.H., S.I.K., M.PSDM, didampingi Kombes Pol Bermental JP Sianturi, S.I.K., S.H. selaku Kasubdit Audit Sistem Pengamanan Obvitnas, serta Kompol Yuli Astuti, S.H., M.H., Kaurmin Subdit Audit Sispobvitnas. Sedangkan dari PLN UID Jawa Timur, hadir Ahmad Mustaqir selaku General Manager, Detty Alviany sebagai Vice President Keamanan, serta Hendrix Reza, Manajer PLN UP2D Jawa Timur.

PLN: Pengamanan Listrik Adalah Fondasi Kemakmuran

Dalam sambutannya, GM PLN UID Jawa Timur Ahmad Mustaqir menekankan bahwa pengamanan sistem distribusi kelistrikan bukan hanya persoalan teknis semata, melainkan bagian dari upaya menjaga kedaulatan dan kemakmuran masyarakat, terutama di daerah-daerah yang selama ini menantikan layanan listrik yang stabil dan aman.

“Kegiatan ini menjadi langkah penting bagi PLN dalam membangun sistem pengamanan yang menyeluruh, terlebih di wilayah kepulauan. Listrik yang aman adalah pondasi kemajuan daerah dan jaminan kesejahteraan rakyat,” ujar Mustaqir.

Ia juga menyebut bahwa PLN terus memperkuat tujuh pilar utama dalam sistem manajemen pengamanan. Pertama, PLN secara aktif melindungi seluruh aset perusahaan dari berbagai potensi ancaman seperti pencurian, sabotase, maupun kehilangan data. Kedua, PLN melakukan identifikasi menyeluruh terhadap risiko keamanan yang berpotensi mengganggu operasional, kemudian mengambil langkah preventif untuk menguranginya.

Ketiga, PLN berkomitmen membangun dan menjaga kepercayaan publik serta mitra kerja melalui peningkatan sistem keamanan yang transparan dan terukur. Keempat, PLN memastikan seluruh proses pengamanan memenuhi regulasi yang berlaku, termasuk standar internasional seperti ISO 27001.

Kelima, PLN meningkatkan efisiensi dengan mencegah kerugian akibat gangguan keamanan, yang selama ini menjadi risiko laten di banyak wilayah. Keenam, perusahaan mengalokasikan sumber daya keamanan secara lebih optimal dengan memetakan area-area prioritas yang memerlukan perhatian khusus. Ketujuh, PLN terus mengedukasi seluruh karyawan dan mitra kerja agar memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya keamanan dalam sistem ketenagalistrikan.

Kolaborasi Strategis Antara Institusi

Direktur Pamobvit Brigjen Pol Suhendri juga menegaskan bahwa pengamanan objek vital seperti infrastruktur kelistrikan membutuhkan sistem yang terstandar dan personel yang siap menjalankan protokol keamanan secara konsisten.

“PLN adalah Obvitnas yang menjadi urat nadi energi nasional. Maka sistem pengamanannya harus dibangun dengan standar tinggi, berbasis risiko, dan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh unsur pengelola,” ujar Suhendri.

Dengan adanya sinergi antara Polri dan PLN, diharapkan sistem pengamanan yang dibangun tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mampu menjawab tantangan nyata di lapangan. Termasuk menghadapi potensi gangguan di wilayah pesisir, kepulauan, dan daerah terpencil.

Bimtek ini akan menjadi fondasi penerapan sistem manajemen pengamanan yang lebih luas di lingkungan PLN, dan dirancang untuk menjadi model pengamanan Obvitnas yang bisa diadopsi oleh berbagai sektor lain di tingkat nasional.