Surabaya, Jurnal9.tv – Surabaya menjadi kota pertama di Indonesia yang menerapkan identitas kependudukan digital untuk transaksi perbankan. Launching sekaligus uji coba penerapan IKD atau KTP digital untuk transaksi perbankan tersebut.
Sebelum dilakukan uji coba, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri), Teguh Setyabudi, melakukan penandatanganan addendum perjanjian kerjasama, dengan direktur utama Bank Jatim Busrul Iman. Acara penandatanganan tersebut, disaksikan langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Teguh mengatakan, bahwa penerapan KTP digital untuk transaksi perbankan di Surabaya merupakan yang pertama di Indonesia. Menurutnya, Surabaya ini bisa menjadi role model untuk penerapan di kabupaten/kota lainnya. Dalam kesempatan itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri tak sekadar melakukan launching ceremony semata. Melainkan ia bersama Wali Kota Eri juga mencoba langsung transaksi bank Jatim menggunakan KTP digital.
“Dari dirjen kemendagri kunker ke Surabaya ini dalam rangka ke launching identitas kependudukan digital atau KTP digital untuk teman-teman perbankan. Saya menyampaikan apresiasi terima kasih kepada Pak Wali Kota Surabaya Pak Eri Cahyadi yang sudah menginisiasi,” jelas Teguh Setyabudi.
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Eri menyampaikan terima kasih kepada dirjen dukcapil kemendagri, karena telah memilih Surabaya sebagai kota pertama yang menerapkan IKD untuk perbankan.
“Memang tidak semuanya ya kalau sudah yang pakai ini gunakanlah, jadi kita tidak lagi menggunakan KTP manual. karena kita sudah tahu kalau sudah KTP manual pak dirjen ini sudah pusing ketika menyediakan blanko. Kalau di Surabaya ini memang sudah tersedia penuh bisa menggunakan digital. Nanti kita akan koordinasikan dengan yang lain-lainnya. Saya bisa bayangkan ketika BPJS terkonek dengan data ini maka orang tidak perlu punya kartu BPJS. Insyaallah segera kita nanti lakukan yang ada di Surabaya,” ungkap Eri.
Menurut Eri, KTP digital juga dapat digunakan untuk layanan publik lainnya, seperti pemberian bantuan sosial. Misalnya, pemberian program rumah tidak layak huni, kursi roda, jamban hingga penanganan stunting. Karenanya, Wali Kota Eri juga berharap kepada warga Surabaya yang lebih terbuka terhadap digital, agar dapat menggunakan IKD. Sehingga secara bertahap ke depan, diharapkan pula masyarakat tidak lagi menggunakan KTP elektronik manual. (ahs/snm)