Home » Tukang Pijat Dibayar Sukarela, Cita-Cita Naik Haji Jadi Kenyataan
PEMERINTAHAN & POLITIK PERISTIWA

Tukang Pijat Dibayar Sukarela, Cita-Cita Naik Haji Jadi Kenyataan

Surabaya, Jurnal9.tv – Heru Suyadi, Jemaah haji asal Maospati Sugihwaras Magetan ini berprofesi sebagai tuksng pijat. Ia sudah menekuni dunia terapi pijat urat selama 25 tahun. Seringnya Heru dibayar sukarela atas jasanya, Namun tahun 2022 ini akhirnya ia mendapatkan panggilan suci untuj beribadah haji ke tanah suci bersama istri tercinta.

Heru memiliki 4 anak dan 7 cucu yang sedang menanti kepulangannya. Dalam menekuni profesinya, Heru tidak pernah mematok harga kepada setiap pengunjung yang ingin terapi. Karena niatnya juga ingin membantu kesembuhan orang yang datang kepadanya dan berharap keberkahan.

“Alhamdulillah profesi ini membawa barokah, karena tidak memasang tarif dan sukarela, meskipun secara medis mohon maaf nilainya lebih dari itu, tapi saya tidak memedulikan itu, yang penting kebarokahannya”, ucapnya penuh syukur.

Pria yang nanti bulan Agustus genap berusia 55 tahun ini menceritakan keahliannya memijat tidak hanya ditunjukkan di Magetan tapi juga di tanah suci. Bermodal pijat ia dengan sukarela membantu tim kesehatan yang tergabung dalam kloter 6.

“Sewaktu saya koordinasi di Mekah, saya malah dengan bu Pita (tim kesehatan) diajak bergabung untuk saling membantu, beliau dokternya saya sebagai terapi pijatnya”, tuturnya bangga.

Pria yang juga aktif mengurusi masjid dan umat ini sebenarnya termasuk jemaah haji yang mengalami ketertundaan haji. Seharusnya ia dijadwalkan berangkat tahun 2020, namun karena wabah Corona, impiannya itu sempat tertunda. Sedih sempat dirasakan, namun hal itu terbayarkan berkali-kali lipat, karena ia bisa merasakan momen haji akbar, dimana puncak ibadah haji atau wukuf yang dilaksanakan di hari terbaik yaitu Jumat.

“Saya baru naik haji satu kali, tapi dinilai 70 kali karena haji akbar. Sebetulnya saya berangkat tahun 2020, tapi karena ada peristiwa corona jadi berangkat tahun 2022. Saya matur nuwun, dengan adanya corona, saya bisa haji akbar, kalau tidak ada peristiwa itu saya tidak bisa haji akbar”, syukurnya. (ah/snm)

1,246 Comments

Click here to post a comment