Surabaya, Jurnal9.tv – Upaya berkelanjutan dari berbagai pihak dilakukan dalam upaya mendukung isu-isu kepemimpinan dan lingkungan menjelang digelarnya G-20 di Indonesia. Salahsatunya melalui Hasil Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia bekerjasama dengan Magister Hukum Tatanegara Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Jum’at (04/11/22).
Dalam Konferensi Pers yang dilakukan di Gedung UINS II tersebut, Anis Farida selaku Ketua Panitia dalam sambutannya menjelaskan Survei yang dilakukan melibatkan ratusan koresponden terpilih dalam kepemimpinan dan keberlanjutan Indonesia.
“Hasil survey bersama APSSI ini dilakukan pada tgl 8-20 Oktober dengan melihat dua konsep besar yaitu kepemimpinan serta keberlanjutan negara dengan melihat dampak negatif serta dampak positif dri krisis global dengan melibatkan sebanyak 418 responden yang dipilih” terangnya.
“Realese hasil Survey APSSI ini bertajuk Kepemimpinan dan Keberlanjutan Indonesia dengan mengangkat tema besar stategi sosiolog Indonesia dalam mewujudkan green digital society”. Lanjut Perempuan yang juga menjabat sebagai Kaprodi Pascasarjana HTN UINSA tersebut.
Dihadapan Mahasiswa Sosiologi, Akademisi dan sejumlah wartawan, Novri Susan selaku Sekretaris Jendral APSSI dalam paparannya mengungkapkan hasil Survey yang dilakukan sejauh ini.
“Acara ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada pegiat sosiologi untuk menjawab isu-isu yang terkait dengan lingkungan dan juga kepemimpinan. Dari hasil survey yang diselenggarakan oleh APSSI menunjukkan bahwa kepemimpinan nasional dalam perawatan lingkungan mendapat dukungan masyarakat sebesar 49.04% mendukung dan 42.82% sangat mendukung. Terangnya.
“Hal tesebut juga ditunjukkan dengan dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia dengan menjadikan green economy sebagai salah satu misi Indonesia mendapat dukungan mayoritas, dimana 49.29% mendukung dan 34.92% sangat mendukung. Imbuhnya.
“Kemudian dalam upaya menjadikan lingkungan sebagai bagian dari keberlanjutan Indonesia harus melibatkan para sosiolog (ilmuwan sosial, red), dimana 41.87% setuju dan 62.75% sangat setuju dan Hanya 2.39% tidak setuju”.
