Home » Sistem Pendidikan di NU Menjamin Karakter Anak
IHWAL JAM'IYAH NU-PESANTREN PERISTIWA

Sistem Pendidikan di NU Menjamin Karakter Anak

Surabaya, Jurnal9.tv – Pendidikan NU memiliki jumlah siswa yang tidak sedikit. Lembaga pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU berjumlah 30 ribu sekolah. Dari jumlah itu, 12 ribu di antaranya berada di Jawa Timur.

Menuju satu abad NU, Pendidikan menjadi salah satu program prioritas untuk ditingkatkan kualitasnya. Pendidikan di NU saat ini sudah mengalami perkembangan, di Ma’arif juga banyak sekolah yang sudah mengajarkan teknologi, di samping harus membentuk karakter anak. Hal ini disampaikan ir H Achmad Makki, MT, Ketua Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma’arif, dalam program Ihwal Jamiyah Tv9 Nusantara.

“Pendidikan di NU harus tetap berpegang kultur NU, kita harus berpegang pada itu, sehingga kita tidak tergerus dengan perkembangan kebijakan pendidikan di Indonesia. Nilai-nilai dari pendiri NU ini harus ditanamkan kepada generasi muda.” Ungkap ir H Achmad Makki, MT, Ketua Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma’arif (YPM).

Gus Dr Noor Shodiq Askandar, SE,MM ketua PW LP Ma’arif NU Jatim menjelaskan, bawa Ma’arif Punya program Prioritas, di antaranya Penguatan Ideologi Ahlusunnah Waljamaah, digitalisasi madrasah dan sekolah, membentuk 100 sekolah unggulan, akreditasi tiap sekolah.

Problem yang dihadapi pendidikan di NU itu kompleks, satu di antaranya adalah Kesenjangan kualitas pendidikan antara di desa dan di kota. Gus Makki membenarkan bahwa hal itu juga dialami oleh YPM. Untuk itu di YPM yang lokasinya berada di pelosok seperti di tarik, pihak sekolah mengikuti kultur warga setempat.

“ Jadi, di tarik itu ketika masa panen, anak-anak biasanya izin tidak bisa masuk sekolah karena harus membantu orang tua panen. Nah ini tidak ditemukan di kota. Dalam kasus seperti ini kami harus melihat sisi lain, yaitu anak berbakti kepada orangtuanya. YPM punya pilar pendidikan dari pendiri NU yaitu Berilmu, Beramal, dan Bertaqwa. Pilar itu kami kombinasikan dengan kurikulum dari pemerintah. Misalnya dengan adanya kurikulum merdeka, yang mengacu pada pendidikan di luar negeri. Kami tidak mengikuti sepenuhnya karena kami tidak ingin menghilangkan kultur pendidikan para ulama.” Terang Gus Makki.

Senada dengan Gus Makki, Gus Noor mengatakan pendidikan di Lp Ma’arif harus meningkatkan keilmuan, menguatkan keterampilan, dan memperbaiki akhlak.

“Ada satu ciri khas, pendidikan di NU tidak hanya tau ilmu-teorinya, tapi tau praktiknya dan punya akhlak yang baik. Ini lah yang tidak dimiliki orang yang lain” jelas Gus Noor.

Simak penjelasan lengkapnya dalam talkshow Ihwal Jamiyah Tv9 Nusantara di akun youtube Tv9 Official https://www.youtube.com/watch?v=YE5yIffsOf4&t=140s

Mengasah keterampilan Lebih mudah daripada membentuk karakter dan moral anak, Untuk itu jangan ragu menyekolahkan putra-putri ke Ma’arif. (snm)