Sidoarjo, Jurnal9.tv – Santri Indonesia dalam tantangan kepimpinan digital ini diungkap oleh Pengasuh Pondok Pesantren Hikmatul Huda Kedungcangkring Kecamatan Jabon Sidoarjo, Muhammad Sirojul Chakim.
“Adanya digital mestinya harus disadari bahwa pesantren dengan kontennya otoritatif dalam bidang keislaman, semestinya bisa mewarnai media dakwah Islam di Indonesia,” ujarnya.
Konten-konten keilmuan santri bisa dinaikkan taraf internasional. Karena banyak karya para ulama yang sampai ke taraf internasional. Oleh sebab itu, di era digital ini, semestinya santri mengambil peran penting dalam berdakwah melalui dunia digital yang serba canggih.
“Berbagai histori, sanat keilmuan maupun konten akhlakkul karimahnya dan lain sebagainya, bisa dieksplor melalui digital, agar semua umat bisa melihat kehidupan pesantren di Indonesia. Apalagi saat ini, bangun tidur maupun berkegiatan apapun, pasti membuka handphone. Sehingga perlu adanya penggunaan digitalisasi dalam berdakwah,” imbuhnya.
Adanya digitial ini merupakan salah satu bentuk kampanye untuk menghilangkan hal-hal yang bersifat negative. Dengan demikian, kehadiran santri di era digital ini, bisa menunjukkan konten-konten positif dalam konteks amal makruf dengan diimbangi dengan saringan-saringan konten negatif atau nahimungkar.
Pengasuh Pesantren ini berharap para santri bisa menjawab tantangan tersebut dan memenangkan dunia digital, sehingga santri Indonesia menjadi pelopor dalam kepimpinan digital di era modern.
