Home ยป Mengintip Rencana Khofifah Jadikan Jawa Timur ‘Leading Smart Industrial Province’
PERISTIWA

Mengintip Rencana Khofifah Jadikan Jawa Timur ‘Leading Smart Industrial Province’

Surabaya, jurnal9.tv -Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyatakan secara geografis, Jawa Timur adalah pusat daya tarik perekonomian nasional atau dikenal dengan ‘center of gravity’. Rencana berpindahnya pusat pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) diperkirakan akan memperkuat posisi strategis ekonomi provinsi dengan penduduk sekitar 40 juta jiwa ini. Menjadi ‘center of gravity’ akan menjadikan Jatim sebagai daya dorong bagi tercapainya peningkatan kesejahteraan ekonomi di Jawa Timur dan terwujudnya Indonesia menjadi negara Maju pada 2045.

Untuk mewujudkannya, Khofifah menetapkan visi menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan industri yang cerdas dan unggul atau ‘Leading Smart Industrial Province’.

Industri yang Smart, menurut khofifah, adalah industri yang mampu meningkatkan partisipasi industri, transformasi budaya masyarakat industri, serta kecerdasan dalam pengelolaan industrialisasi atau smart industrial governance.
“Sementara Industri yang leading atau Unggul, menurutnya, meliputi efisien, optimalisasi pemanfaatan SDA , penguatan struktur industri, serta peningkatan pangsa pasar,” tambahnya

Menjadi provinsi dengan industri yang ‘smart-leading’, lanjut Khofifah akan ditempuh dengan cara menguatkan dan memantapkan struktur industri, meningkatkan daya saing industri yang berbasis pada pelestarian lingkungan hidup, meningkatkan inklusivitas pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

“Untuk itu, kami sudah menyiapkan 4 pilar prioritas pertumbuhan ekonomi di Jatim, yakni, penguatan daya saing manufaktur dan perdagangan, peningkatan nilai tambah agroindustri, percepatan pertumbuhan industri pariwisata dan pengembangan industri mikro, kecil dan menengah,” tambahnya.

Sejauh mana peluang Jawa Timur memimpin dan berperan dalam perekonomian nasional, regional dan global. Berikut #CekFakta yang dikumpulkan redaksi jurnal9tv:

  • Pertumbuhan ekonomi Jatim tumbuh impresif sebesar 5,24 % (y-on-y) pada Triwulan II tahun 2023. Dan pertumbuhan ekonomi Jatim ini mampu berkontribusi sebesar 14,45 % terhadap PDB indonesia dan berkontribusi sebesar 25,23 % terhadap PDRB pulau jawa.
  • Realisasi investasi Jatim, pada triwulan II Tahun 2023 tumbuh sebesar 4,0 persen (y-on-y) dan menduduki peringkat 3 di tingkat provinsi.
  • Hingga akhir 2022, industri manufaktur di Jatim sudah mencapai 31,4%, melampaui target nasional pada tahun 2045 di angka 30%. Bahkan diperkirakan bisa menembus 34% karena adanya pabrik Smelter, pabrik foil tembaga Hailiang, serta 4 hilirisasi dari Smelter yang ada di PIER.
  • Jatim meraih predikat sebagai provinsi dengan tingkat kemudahan berbisnis tertinggi, dengan tingkat daya saing kedua setelah DKI Jakarta.
  • Jatim punya 149 Desa Devisa dari total 613 Desa Devisa di Indonesia, untuk pendampingan mengakses pasar global.
  • Jatim punya Misi Dagang antar provinsi maupun luar negeri untuk memediasi UMKM tersambung dengan pasar secara langsung.
  • Produksi padi di Jatim selalu tertinggi nasional, sehingga Jatim menjadi lumbung pangan. Selain padi, Jatim juga lumbung komoditas jagung, daging sapi, maupun telur ayam.
  • Jatim menjadi Pusat Pengembangan Industri Halal Nasional, dan pemerintah provinsi Jatim terus menyiapkan Infrastruktur, sertifikasi Halal Hingga Pameran Dagang Halal
  • Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Jawa Timur adalah yang terbanyak di Indonesia, Lebih 116 Juta dalam Semester I 2023
  • Dalam hal pembangunan berwawasan lingkungan Jatim selwma Lima Tahun Selalu meraih Penghargaan Pembina Program Kampung Iklim Terbaik tingkat nasional, dari KLHK, demi mengurangi Dampak Perubahan Iklim dan emisi Gas Rumah Kaca.
  • Hingga di bidang pendidikan, 124 Satuan Pendidikan di Jatim meraih Penghargaan Adiwiyata Tahun 2023 dari Kementerian LHK, untuk Lingkungan Sekolah Sehat-Hijau, terbanyak di Indonesia.(*).