Home ยป Mau Jadi Penerus Perjuangan Gus Dur? Ikuti Kelas Penggerak GUSDURian Ini
PERISTIWA

Mau Jadi Penerus Perjuangan Gus Dur? Ikuti Kelas Penggerak GUSDURian Ini

Yogyakarta, jurnal9.tv -Jaringan GUSDURian Indonesia membuka peluang bagi para aktivis sosial untuk menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan-kebangsaan dengan mengikuti Kelas Penggerak GUSDURian selama 2 bulan di Yogyakarta. Untuk kesempatan kali ini, Kelas terbuka bagi calon peserta berusia 20-30 Tahun dan berdomisili Yogyakarta. Pendaftaran dibuka hingga 18 Oktober, dan calon peserta yang lolos akan diumumkan pada 22 Oktober 2023.

Juru bicara Jaringan Gusdurian Mukhibbullah Ahmad mengatakan, Kelas Penggerak GUSDURian merupakan ruang untuk menanamkan dan menginternalisasikan nilai, pemikiran, dan keteladanan Gus Dur tentang keindonesiaan serta membentuk penggerak GUSDURian yang berperspektif Gus Dur dan GUSDURian. Peserta akan dididik dan dilatih untuk lebih mengenal Indonesia lebih utuh dalam perspektif agama, demokrasi serta budaya. “Walhasil, kami mengajak kaum muda Indonesia, menjadi bagian dari penggerak kemanusiaan melalui Melalui Jaringan GUSDURian,”

Dalam Dua bulan itu, lanjut Mukhib, kelas penggerak akan akan terbagi dalam 9 minggu, masing-masing dengan pertemuan yang sudah terjadwal. “Pertemuan pertama akan digelar pada 27-29 Oktober akhir bulan ini,” lanjutnya.

MINGGU 1-4
Pertemuan Kelas Pertama (Minggu 1 selama 3 hari)
*Praktik Listening
*Praktik Journaling
*Praktik Scenario Thinking

MINGGU 5-8
Pertemuan Kelas Kedua
Praktik Kelas Pemikiran Gus Dur

MINGGU 9
Pertemuan Ketiga (Refleksi dan Kelulusan)

Berikut Cara pendaftaran dan kualifikasi Peserta:

  • Mengisi formulir pendaftaran
  • Membuat tulisan 400-600 kata atau membuat video berdurasi 3-5 menit
  • Berkomitmen mengikuti seluruh proses kelas.
  • Call Center: 089602563333 (Hafi)
  • Link pendaftaran, klik di sini:
    S.id/kpgjogja2023

Seperti diketahui, Jaringan GUSDURian dibentuk pada 2010 sebagai upaya melanjutkan pemikiran dan perjuangan kemanusiaan dan kebangsaan KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang wafat pada 30 Desember 2009. Jaringan GUSDURian dipimpin Alissa Wahid, putri sulung Gus Dur dan kini telah tersebar di lebih 150 komunitas di seluruh Indonesia, wadah para aktivis kemanusiaan dari berbagai etnis dan lintas iman. Untuk memastikan kerja kemanusiaan, pada 2019 dibentuk GUSDURian Peduli sebagian kelanjutam Lumbung Amal Gusdurian yang dibentuk pada 2014. Jaringan yang berkantor pusat di Yogyakarta ini memilih semboyan: “Gus Dur Telah Meneladankan, Saatnya Kita Lanjutkan!”
(*)