Home » Konferensi Internasional KUPI Dibuka, Peserta dari Timur Tengah, Afrika hingga Amerika Serikat
NU-PESANTREN PEMERINTAHAN & POLITIK PERISTIWA

Konferensi Internasional KUPI Dibuka, Peserta dari Timur Tengah, Afrika hingga Amerika Serikat

Semarang, Jurnal9.tv – Dalam pentas sejarah, ulama tidak hanya sekadar sosok yang dianggap memiliki otoritas keagamaan dan pengetahuan, melainkan juga gerakan kemanusiaan yang bersifat keagamaan.

Kiprah dan tradisi keulamaan perempuan tidak hanya berakar pada norma-norma teologis, seperti ajaran kesetaraan (musawah) dari al-Qur’an dan sikap penghormatan Nabi Saw terhadap perempuan, melainkan banyak dipengaruhi konteks geo-politik budaya, dan proses asimilasi Islam dengan budaya-budaya lokal di berbagai tempat.

Saat ini, KUPI, yang awalnya merupakan kegiatan sebuah kongres, telah berubah menjadi gerakan yang berusaha menghimpun semua individu dan lembaga yang meyakini nilai-nilai keislaman, kebangsan, kemanusiaan, dan kesemestaan, dengan paradigma dasar keadilan relasi laki-laki dan perempuan.

Konferensi Internasional KUPI Digelar Rabu pagi (23/11/2022). Sementara Kongres II KUPI akan dibuka oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin dan Menteri Agama RI Gus Yaqut Cholil Qoumas. Kongres II KUPI mengambil tema ‘Menegukan Peran Ulama Perempuan untuk Peradaban yang Berkeadilan’.

Hadir dalam opening ceremony kongres internasional KUPI H. Taj Yasin Maimoen Wakil Gubernur Jawa Tengah, Prof Dr H Imam Taufiq M.Ag Rektor UIN Walisongo, dam Ibu Nyai Badiyah Fayumi Ketua Majelis Musyawarah KUPI.

Peserta datang dari berbagai Negara, di antaranya, Australia, Belgia, Burundi, Mesir, Prancis, Jerman, HongKong, India, Indonesia, Irak, Jepang, Malaysia, Belanda, Nigeria, Pakistan, Filipina, Puerto Riko, Federasi Rusia, Singapura, Slovakia, Afrika Selatan, Sri Lanka, Swedia, Suriah,  Thailand, Republik Mauritius, Uganda, Inggris Raya dan Amerika Serikat.

Dwi Rubiyah Cholifah, Country representative of AMAN Indonesia menyampaikan, ada lima fakta tentang Konferensi Internasional Kongres Perempuan Indonesia. Fakta nomor satu, kami menerima hampir 1.000 pendaftaran di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di ruangan opening ceremony ini ada 715 orang dan di antara 715 orang yang bergabung, ada 434 perempuan dan 281 laki-laki yang siap berdiskusi

“And currently in this room we have 715 and among 715 people joining with us. There are 434 women and 281 men that ready to get into the discussion today. So I also would like to appreciate for many of us that coming from their own support,” sambut Dwi Rubiyah.

Kongres internasional KUPI digelar selama 2 hari. Diskusi membahas seputar gerakan perubahan yang dimiliki Indonesia. Sesi ini akan menggali tentang pengalaman Indonesia dalam membangun gerakan di bawah kepemimpinan para wanita, dan akan ada presentasi tentang nilai-nilai dasar, motivasi untuk bergerak bersama. Paradigma dan metodologi yang memberikan kerangka kerja yang jelas dan analisis, juga untuk kontekstualisasi teks-teks Islam ke dalam realitas.

Dari konferensi ini KUPI Ingin menciptakan imajinasi untuk masa depan Muslim. Bagaimana menghargai satu perkembangan positif di dunia Muslim dalam hal kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Pada saat yang sama, KUPI juga ingin melihat kesenjangan dan tantangan yang dihadapi oleh banyak aktivis perempuan di seluruh dunia. Baik dari segi akademi, media, dan tentu saja para pemimpin agama yang telah berjuang dan mempromosikan keadilan gender.

“I highlighting the positive development we want to get energy that can help us to create our bigger movement in the future,” tegasnya. (snm)