Surabaya, Jurnal9.tv – Stereotip masyarakat terhadap perempuan yang dianggap lemah, pemalu dan tidak bisa berbuat apa-apa terbantahkan melalui peran Ibu Donsri, sosok Perempuan Penjaga Hutan Indonesia. Sejumlah Peserta yang turut hadir pun tidak kuasa menahan haru disaat Ibu Donsri menangis mengenang apa yang dilakukannya hingga bisa berbuah manis seperti sekarang.
Hal ini terungkap saat perempuan yang hanya menamatkan Pendidikan Sekolah Dasar ini Menjadi Pembicara Tamu di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dalam Workshop Green Digital Society oleh Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia. Jum’at, (11/11/22).
“Kami tidak mudah, apalagi sebagai perempuan sekaligus ibu rumah tangga. Pernah ketika masuk dalam hutan, untuk menghindari kejaran petugas, anak saya dimasukkan ke keranjang karung yang digendong agar aman dari kejaran petugas. Sesekali kami juga mengaku janda agar para suami tidak ikut ditangkap” ceritanya penuh haru.
Dalam Acara yang diikuti ratusan mahasiswa dan pemerhati lingkungan tersebut, Ibu Donsri bercerita perjuangannya bersama ibu-ibu lain dalam menjaga kelestarian lingkungan di daerah asalnya Kecamatan Slupu Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu.
“Alhamdulillah, berkat kegigihan ibu-ibu di desa kami, yang awalnya hanya berjumlah 16 orang sekarang sudah mencapai 100 anggota lebih, saat ini melakukan Pembibitan 10.000 lebih dari berbagai jenis tanaman yang akan dibagikan kepada kelompok lain.
Usai acara, kepada Jurnalis TV9 Ibu Donsri mengajak kaum perempuan Indonesia untuk percaya diri bahwa perannya begitu penting.
“Harus percaya diri, perempuan juga bisa berbuat banyak hal bermanfaat. Rawatlah lingkungan sekitar kita, mulailah menanam di hutan yang tidak terpakai. Ini sebagai ketahanan pangan sekaligus mengurangi resikonya ancaman bencana alam” ajaknya. (zai/snm)
