Home » UNUSA Gelar Parade Baca Puisi, Menyadarkan Tentang Nilai-Nilai Mulia dan Kebangkitan Bangsa Bebas dari Korupsi
PENDIDIKAN

UNUSA Gelar Parade Baca Puisi, Menyadarkan Tentang Nilai-Nilai Mulia dan Kebangkitan Bangsa Bebas dari Korupsi

Surabaya, Jurnal9.tv – Mencuatnya satu-persatu kasus korupsi, gratifikasi, hingga money laundry akhir-akhir ini di Tanah Air, menimbulkan kekhawatiran bagi seluruh elemen bangsa. Bangsa ini akan semakin Maju jika bisa bebas korupsi. Untuk memberantasnya diperlukan kebangkitan semua pihak.

Guna menggelorakan semangat dan kampanye bebas korupsi, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) menggelar Parade Baca Puisi bersama Budayawan Taufiq Ismail dan KH D. Zawawi Imron dengan Tema “Kebangkitan Bangsa Bebas dari Korupsi”.

Acara ini juga dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2023, Senin, 29 Mei 2023 di Tower UNUSA Kampus B, Auditorium Lt. 9.

Tampak ratusan mahasiswa menyaksikan acara ini. Hadir pula Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA, Menteri Pendidikan RI Era (2009-2014) yang juga Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya.

Dalam sambutannya, Prof Nuh mengatakan bahwa Parade Puisi ini sangat spesial. Karena Puisi diciptakan khusus dari hati nurani yang sangat dalam yang kemudian diekspresikan.

“Apalagi puisi-puisi beliau berdua (Taufiq Ismail dan KH D. Zawawi Imron) sungguh sangat mahal sekali dan dalam konteks Hari ini adalah hari kebangkitan nasional yang tema besarnya diangkat oleh teman-teman UNUSA adalah bebas korupsi”.

Prof Nuh menambahkan bahwa, dirinya dan tentunya semua masyarakat Indonesia ini pastinya merasa sangat sedih melihat maraknya korupsi di negeri ini. “Bebas korupsi itu bukan bebas untuk berkorupsi. Kita sedih melihat korupsi itu sedih betul sedih betul”.

Beliau juga mengingatkan kepada semua elemen masyarakat khususnya mahasiswa UNUSA, bahwa bangsa ini punya cita-cita 100 tahun Indonesia merdeka. “UNUSA harus berdiri di depan, di saat orang-orang lain sibuk untuk mengurusi dirinya sendiri. Maka UNUSA harus tampil di depan untuk membuktikan bahwa cita-cita, janji kemerdekaan kita dengan UNUSA di depan insya Allah bisa kita capai,” pesannya.

Janji kemerdekaan tertuang dalam Pembukaan UUD 45-nya.  Di antaranya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, dan ikut serta perdamaian abadi dan melindungi segenap tumpah darah Indonesia. “Untuk itu mahasiswa UNUSA harus punya nasionalisme yang luar biasa. Seperti yang sudah ditampilkan di dalam lagu atau Hymne atau syair Ya Lal Wathon. Jadi antara keislaman ke indonesiaan ada menjadi satu kesatuan urusan harus menjadi pewaris yang sah, anak yang sah, dari bangkitnya nasionalisme kita,” tegasnya.

 Prof Dr Ainun Naim, Ketua LPTNU menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap UNUSA, yang menggelar Parade Puisi tersebut. Beliau menyampaikan bahwa melalui puisi kita bisa meningkatkan semangat, memberikan inspirasi, dan juga menyadarkan kita tentang nilai-nilai yang mulia. Nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai ketakwaan, keimanan, yang sangat penting dalam menyadarkan kita dan meningkatkan semangat membangun bangsa Indonesia dan juga kemanusiaan di seluruh dunia.

Acara kemudian dilanjutkan dengan Parade Baca Puisi yang dilantunkan oleh Taufiq Ismail. Sebelum memulai membacakan puisi, Taufiq ismail mengajak hadiri untuk mengenang Kota Surabaya sebagai kota perjuangan, sehingga diharapkan tak kehilangan semangatnya.

Taufik Ismail membacakan puisi berjudul “Kita Merindukan Anak-anak Indonesia”. Selain itu beliau juga menyampaikan 5 syair tentang harta dan warisan.

Pembacaan Puisi dilanjutkan dengan penampilan KH D. Zawawi Imron, dan seniman, seniman lainnya.

Anda bisa menyaksikan kembali Parade Baca Puisi di vhanel youtube TV9 Nusantara https://www.youtube.com/watch?v=62Wu6eM1oak&t=36s. (snm)