Surabaya, jurnal9.tv -Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menguatkan komitmen membangun birokrasi bersih. Salah satu langkah yang ditempuh yakni memperkuat integritas internal Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui sosialisasi nilai-nilai antikorupsi di berbagai lini, mulai pejabat eselon hingga mitra kerja pemerintah.
Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Adhy Karyono, menegaskan bahwa birokrasi di Jatim sejatinya telah menunjukkan performa positif. Hal itu terlihat dari capaian 94 persen pada sistem Monitoring, Controlling, Surveillance for Prevention (MCSP) yang menilai layanan publik hingga transformasi digital.
“MCSP kita sudah sangat baik, mencapai 94 persen. Artinya birokrasi layanan publik dan digitalisasi sudah optimal. Namun, integritas internal kita masih tertinggal karena kurangnya edukasi,” ujar Adhy saat sosialisasi di Kantor Inspektorat Provinsi Jatim, Kamis (25/9/2025).
Ia berharap program ini mampu meningkatkan kesadaran ASN untuk mengedepankan kejujuran serta mendorong kolaborasi demi menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih.
Inspektur Provinsi Jatim, Hendro Gunawan, menambahkan bahwa pencegahan dini menjadi kunci utama dalam upaya pemberantasan korupsi. “Pemerintah dan masyarakat harus proaktif. Kita diingatkan sekaligus diberi contoh praktik terbaik agar semua pihak bisa berpartisipasi aktif,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Jatim, Dedi Irwansyah, mengapresiasi langkah Pemprov. Menurutnya, kegiatan serupa telah digelar berulang kali sepanjang tahun ini sebagai bentuk konsistensi.
“Ini sudah yang ketiga kalinya dalam tahun ini. Kami mendorong Inspektorat menjadi garda terdepan dalam pencegahan korupsi, karena banyak kasus muncul hanya karena ketidaktahuan,” kata Dedi.
Upaya memperkuat integritas internal ini diharapkan mampu menutup celah praktik penyalahgunaan kewenangan sekaligus memperkokoh kepercayaan publik terhadap birokrasi Jawa Timur.