Surabaya,jurnal9.tv, Melihat peningkatan kasus covid-19 yang terus melonjak, membuat Pemerintah Kota Surabaya membatalkan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan diberlakukan pada bulan Juli ini. Pemerintah Kota Surabaya akan terus memantau perkembangan angka penyebaran covid-19 pada bulan ini untuk memutuskan akan diberlakukan tatap muka atau tidak.
Pemerintah Kota Surabaya tidak akan memberlakukan pembelajaran tatap muka jika angka penyebaran covid-19 masih terus meningkat. Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya mengatakan, jika di bulan Juli ini angka penyebaran covid-19 menurun hingga 50%, maka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan tetap diberlakukan. Namun, bila angka penyebaran covid-19 di bulan Juli ini masih meningkat, maka dapat dipastikan jika Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya akan dibatalkan.
“PTM rencananya bulan Juli. Tapi dapat saya pastikan jika penyebaran covid masih tinggi, saya tutup PTM-nya. Apakah saya akan mengorbankan anak-anak saya? Ya tidak mungkin. Karena nyawa anak-anak saya lebih penting dari pada PTM. Kalau kemarin kan sudah landai, hanya 50 – 70 kasus. Sedangkan sekarang, mencapai 2.600 kasus perhari. Mungkin PTM akan diundur lagi,” Ujar Eri Cahyadi.
Eri Cahyadi juga menyampaikan, apabila terlalu memaksakan untuk pembelajaran tatap muka tahun ajaran baru di bulan Juli dengan angka penyebaran covid-19 yang terus meningkat, akan beresiko bagi anak didik. Karena Wali Kota Surabaya lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan anak didik di Kota Surabaya, meski keputusan sekolah tatap muka direncanakan pada bulan Juli 2021.
Pada dasarnya untuk menekan angka penyebaran covid-19 ini butuh kerjasama yang kuat dan konsisten dengan masyarakat. Warga sendiri yang dapat menentukan kapan kasus ini bisa surut atau tidak. Jika masyarakat patuh dengan peraturan yang berlaku, maka akan dapat cepat terselesaikan.(ah/fia)