Probolinggo, Jurnal9.tv – Stunting atau gizi buruk menjadi isu utama yang menjadi penghambat pembangunan daerah bahkan nasional. Tak terkecuali bagi Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang juga terus mengupayakan pencegahan dan penurunan stunting. Salah satunya dengan distribusi bantuan pangan bagi keluarga berisiko stunting.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo mulai dari penataan sistem kebijakan, sinkronisasi kinerja lembaga tinggi dan kementerian, refocusing anggaran, bahkan hingga pelibatan sektor swasta, agar masalah stunting dapat ditekan.
Tak cukup sampai di situ, pemenuhan gizi bagi warga risiko stunting juga menjadi perhatian Pemkab Probolinggo. Seperti penyerahan paket bantuan pangan bagi keluarga berisiko stunting yang digelar di Pendapa Kecamatan Dringu.
Plt. Bupati Probolinggo, HA. Timbul Prihanjoko, mengatakan Pemkab Probolinggo telah berupaya maksimal dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa.
Sistem pengawasan juga diperkuat agar program yang telah direncanakan tidak sia-sia dan lebih tepat sasaran.
Lebih jauh Wabup Probolinggo tersebut menjelaskan bahwa pendistribusian bantuan pangan bagi keluarga berisiko stunting, tidak melihat apakah warga tersebut miskin atau tidak, sebab kondisi stunting juga bisa terjadi pada keluarga mampu yang disebabkan karena pola hidup dan pola makan yang tidak sehat.
Pemkab Probolinggo berkomitmen serius dalam penurunan angka stunting, pemenuhan layanan kesehatan, dan pengentasan kemiskinan. Sebab, hal itu juga menjadi masalah nasional yang hampir terjadi di setiap daerah.
“Kalau secara data, kita sudah sesuai keinginan nasional. Data kita 14%. Tapi karena ini program, kita ingin menyumbang bagaimana angka stunting kita terus menurun di kabupaten probolinggo. Kita tidak puas hanya di data 14%, kita ingin terus turun,” tegas Timbul
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo, Dokter Anang Budi Yoelijanto, menyebut terdapat sekitar 77 ribu keluarga berisiko stunting di Kabupaten Probolinggo.
Bantuan pangan yang diberikan Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Probolinggo berjumlah 23.459 paket.
Perjalanan penurunan angka stunting di Kabupaten Probolinggo, dimulai dari angka 53% yang saat ini turun menjadi 17,3% berdasarkan data SSGI.
“Kita di 14, 3%. Jadi sebenarnya Kabupaten Probolinggo itu sudah mencapai apa yang menjadi target bapak Presiden Jokowi. Tapi yang harus diperhatikan adalah ada 77 ribu warga berisiko stunting,” jelas Anang Budi Yoelijanto, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo.
Bantuan pangan bagi keluarga berisiko stunting, dibagikan secara bertahap di setiap kecamatan di Kabupaten Probolinggo selama 3 bulan ke depan. Adapun paket bantuan pangan berisi daging sapi dan telur.
Distribusi bantuan pangan tersebut dilakukan oleh PT. POS Indonesia melalui perwakilan Kantor Pos Probolinggo. (lht/snm)