Home » Kunjungan ke Surabaya, Menparekraf : Ekosistem Ekonomi Kreatif Kolaborasi dengan Industri Film
PEMERINTAHAN & POLITIK

Kunjungan ke Surabaya, Menparekraf : Ekosistem Ekonomi Kreatif Kolaborasi dengan Industri Film

Surabaya, Jurnal9.tv – Semakin membaiknya ekosistem ekonomi kreatif di indonesia, membuat Menparekraf Ri, Sandiaga Uno meminta agar produk UMKM dapat melakukan kolaborasi dengan industri film. Hal ini diperlukan agar produk UMKM dan ekonomi kreatif naik kelas.

Pasalnya berbagai produk UMKM yang juga ditampilkan dalam Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), di salah satu mall di surabaya ini juga diakui sama berkualitasnya dengan produk luar negeri.

Sandiaga Uno juga menyebut jika di tahun 2022, penonton film karya anak bangsa lebih tinggi jumlahnya dibandingkan penonton film luar negeri, sehingga kemenparekraf akan terus mendorong industri film saat ini, termasuk juga dengan terus bertambahnya layar bioskop yang ada.

“Ini adalah prestasi yang harus kita apresiasi. Tahun ini banyak juga penambahan jumlah layar. Berati ini ada peminat dari investor untuk mereka bisa menanamkan modalnya dalam menciptakan perfilman yang lebih kuat. Kami di pemerintah akan terus berupaya subsector perfilman ini bisa berkolaborasi dengan kuliner, fashion, desain, kriya untuk bisa mempromosikan,” jelas Sandi.

Sementara itu, Bayu Skak Sutradara & Pemain Film juga mengakui jika industri film saat ini telah memiliki ekosistem yang kuat, bahkan dirinya juga mengangkat nilai kearifan lokal dan bahasa daerah dalam produk film yang digarapnya. Hasil Film besutannya pun memiliki jumlah penonton fantastis hanya dalam waktu singkat.

“Terbukti dari saya Yowis Ben juga ditonton jutaan orang. terus yang lorong drama ini ketika tayang di salah satu apa stasiun televisi itu bisa menjadi nomor satu rating untuk Jawa Timur. yang dulunya itu stasiun TV tersebut itu kalah di Jawa Timur dan untuk nasional itu rating 8 rating 8 naik rating 6 turun lagi naik turun. Nah ini yang menggembirakan karena ketika masuk itu ke VOD (Video on demand) bisa menggelegar hingga mencapai pengakses itu hingga 35 juta. Nah itu total itu semuanya itu menggunakan bahasa Jawa bahasa Madura bahasa Sunda itu digabung menjadi satu menjadi loka drama. Ini harapannya ke depan menjadi lokomotif untuk menarik ekonomi kreatif,” ungkap Bayu Skak

Bayu Skak berharap agar kolabrasi industri film dengan beragam produk ekonomi kreatif seperti kuliner, kriya hingga fashion mampu terwujud dengan baik, terutama dengan dukungan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif. (ahs/snm)