Surabaya, JUrnal9.tv – Sejumlah gagasan terus dipersiapkan oleh Nahdlatul Ulama utamanya dalam peningkatan dan pengembangan bidang Pendidikan. Salah satunya melalui Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) yang dilakukan oleh LP. Ma’arif NU Jawa Timur bersama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Hal itu dilakukan dalam Rapat Koordinasi Nasional & Seminar Internasional LP Ma’arif yang digelar oleh Pengurus Besar Nandhaltul Ulama dalam rangka peringatan puncak hari lahir 1 Abad NU yang digelar di Gedung Amphi Theater UINSA Surabaya pada Ahad, (05/02/23).
Kegiatan yang dihadiri Ketua LP Ma’arif PBNU, Rektor UINSA dan Sejumlah Perwakilan Pengurus Ma’arif dari berbagai kota di Indonesia ini menghadirkan Mark Heyward salah satu peneliti pendidikan asal Australia dan dibuka oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim secara Hybird.
Dalam penandatanganan MoA tersebut, diharapkan adanya kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan Ma’arif NU dengan Perguruan Tinggi Negeri yang bisa dilakukan melalui pengembangan, pelatihan dan Penelitian Pendidikan utamanya berkaitan dengan Kurikulum Merdeka Belajar yang saat ini sedang digunakan di Indonesia.
Menurut Prof. Dr. H. Moh. Thohir, Dekan Fakultas Tarbiyah UINSA Surabaya, penandatanganan MoA dengan LP. Ma’arif memuat 3 poin kerja sama, untuk peningkatan Kualitas pendidikan melalui Penyelenggaraan pelatihan Kependidikan, technical asistensi di sekolah atau madrasah Ma’arif dan Pendampingan kurikulum merdeka belajar.
“Alhamdulillah MOA pendidikan tadi sudah dilakukan dengan LP. Ma’arif NU Jatim yang berkaitan dengan 3 poin didalamnya yakni Penyelenggaraan Seminar maupun pelatihan Kependidikan, kemudian technical asistensi di sekolah atau madrasah Ma’arif dan yang terakhir itu Kebijakan kurikulum merdeka belajar dimana kita akan melakukan pendampingan maupun pengembangan” ungkapnya.
Prof Thohir menambahkan, LP Ma’arif dipilih sebagai mitra kerja utama pendidikan dikarenakan merupakan instrumen pendidikan yang Istiqomah dalam melakukan pengembangan pendidikan.
“Karena LP Ma’arif itu bagian tak terpisahkan dari sejarah bagaimana bangsa ini dibangun dan dikembangkan untuk merawat kebangsaan dan peradaban,” ungkapnya.
“Ma’arif itu bagian dari instrumen pendidikan organisasi pendidikan yang secara Istiqomah terus mengembangkan pendidikan yang kita ketahui merupakan pilar penting dalam mewujudkan peradaban itu sendiri” lanjut Prof Thohir.
Menatap pendidikan di abad kedua NU, Pihaknya berharap para pelaku pendidikan bisa ambil bagian membangun peradaban dengan membuka diri terhadap transformasi Digital. Menurutnya, Perubahan dalam dunia Pendidikan turut menentukan kemajuan peradaban.
“Bahwa pelaku pendidikan baik guru, ustadz maupun dosen harus ambil bagian bagaimana membangun peradaban yang terus bertransformasi secara cepat membangun budaya digital. Tidak boleh kita hanya sebagai penonton tapi juga ikut andil dalam merawat jagat dan membangun peradaban itu sendiri,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris LP. Ma’arif NU Jawa Timur menjelaskan bentuk kerjasama lainnya adalah Program Kampus Merdeka dan Pengembangan Penelitian. Ia menambahkan Madrasah Unggulan Ma’arif akan dijadikan tempat untuk Riset dan penelitian Mahasiswa.
“Dari Ketiga MoA yang ditandatangani, kita juga akan menjadikan madrasah unggulan di bawah Naungan Ma’arif untuk dijadikan sebagai tempat pendidikan maupun pelatihan bagi mahasiswa utamanya sebagai media Riset dan Penelitian yang akan dilakukan oleh UINSA,” terangnya.
Sedangkan untuk program Beasiswa, dirinya menyebut akan melakukan pengembangan utamanya bagi para Guru Madrasah Diniyah untuk bisa mendapatkan Program Beasiswa Madin.
“Untuk beasiswa kami akan menindaklanjuti lebih jauh di antaranya adalah beasiswa yang akan kita kembangkan untuk guru -guru terutama di lingkungan madrasah Diniyah untuk bisa mendapatkan beasiswa di UIN sunan Ampel” jelasnya.
Untuk diketahui, LP Ma’arif NU memiliki tugas dan pengembangan organisasi dalam sektor pendidikan untuk melakukan pembinaan mutu pendidikan yang selama ini menjadi salah satu konsen utama bagi Nahdlatul Ulama. Dalam koordinasi nasioal tersebut juga dibahas mengenai pengembangan Lembaga Pendidikan Ma’arif bertaraf Internasional yang akan dikembangkan di Abad Kedua NU kedepannya. (zen/snm)
