Home » Semarakkan Hari Santri, RMI PBNU Adakan Lomba Mengajar Kitab Kuning sampai Kesenian
NU-PESANTREN

Semarakkan Hari Santri, RMI PBNU Adakan Lomba Mengajar Kitab Kuning sampai Kesenian

Jakarta, jurnal9.tv -Dalam rangka menyemarakkan hari Santri Nasional 2023, Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) menyelenggarakan sejumlah kegiatan lomba, di antaranya musabaqah qawaid fiqhiyah, mengajar kitab kuning, lomba menggubah syair – nadhlom bahasa arab. Selain lomba-lomba yang bersifat pelestarian kitab turats pesantren, RMI PBNU tahun ini juga menyelenggarakan kegiatan lomba yang bersifat seni, di antaranya lomba lukis digital ulama-ulama nusantara, lomba film pendek dan lomba foto santri pesantren yang memotret kehidupan santri di pondok pesantren.

Secara umum, semua kegiatan lomba berskala nasional ini dilakukan secara online sebagai tahap penyisihan. Untuk kegiatan lomba yang bersifat turats (keilmuan pesantren) sudah dimulai sejak tanggal 16 Oktober 2023 dan babak grand final akan dilangsungkan pada tanggal 19 Oktober 2023 di Gedung PBNU, Jl. Kramat Raya no 164 Jakarta Pusat.

Grand final Musabaqah Qawaid Fiqhiyah, mengajar kitab kuning dan menggubah syair nadham berbahasa arab akan diselenggarakan pada hari kamis 19 Oktober 2023, bertempat di Gedung PBNU Jl. Kramat Raya 164 Jakarta Pusat.

Setelah dilakukan proses seleksi secara online RMI PBNU akan menentukan 10 peserta terbaik pada jenis lomba musabaqah qawaid fiqhiyah, lomba mengajar kitab kuning, dan 5 peserta terbaik pada lomba menggubah syair nadham berbahasa arab”. Mereka semua akan diundang ke Jakarta untuk di uji secara langsung oleh para kiai dan bu nyai yang bertindak sebagai dewan juri.

Kegiatan lomba yang diselenggarakan oleh RMI PBNU telah berlangsung sejak tanggal 16 Oktober 2023 dan semua kegiatan akan berakhir di Surabaya pada tanggal 22 Oktober 2023 sekaligus sebagai puncak peringatan Hari Santri Nasional.

KH. Hodri Ariev Ketua RMI PBNU mengatakan, “kegiatan yang kami lakukan ini berskala nasional dan membidik santri pondok pesantren yang berada di bawah naungan RMI PBNU sebagai pesertanya”. Selain sebagai kegiatan dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjaring potensi santri dan pondok pesantren baik potensi pengembangan keilmuan pesantren maupun potensi dan pengembangan kreativitas lain yang dimiliki oleh santri. Lebih jauh lagi, kami juga berkepentingan untuk mengkonsolidasikan kekuatan dan jejaring santri dan pesantren melalui even-even yang diselenggarakan oleh RMI PBNU.

Dalam kesempatan yang sama, KH. Makhrus El-Mawa Wakil Ketua RMI PBNU juga mengatakan bahwa, “gagasan dan karya-karya ulama salaf sebagai sebuah standar pemikiran dalam merespons setiap problem sosial keagamaan yang berkembang perlu terus kita kaji, agar pemikiran dan karyanya menjadi lestari, perlu kita kembangkan agar santri sebagai generasi penerus para ulama salaf dapat melakukan dialektika zaman dengan metode berpikir dan standar keilmuan para ulama”, pungkasnya. Total peserta semua jenis kegiatan lomba yang diselenggarakan oleh RMI PBNU diikuti oleh 785 pondok pesantren, 1371 santri atau peserta yang tersebar di 72 kabupaten / kota dari 18 provinsi.