Home » Prinsip NU Berhasil Menyambung Kehidupan Penyintas Bencana Alam di Indonesia
NU-PESANTREN Satu Abad NU TOKOH

Prinsip NU Berhasil Menyambung Kehidupan Penyintas Bencana Alam di Indonesia

Surabaya, Jurnal9.tv –  Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy’ari menjadikan Hadist sebagai prinsip dalam berdakwah dan menjalankan organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Di antaranya yang diriwayatkan oleh Daruquthni dan Ibnu Abu Dunya.

“Setiap kebaikan adalah sedekah. Orang yang menunjukkan pada kebajikan seperti orang yang melaksanakan kebajikan. Dan Allah SWT suka menolang orang yang kesusahan,” (HR. Daruquthni dan Ibnu Abu Dunya).

Begitulah bunyi dari salah satu Hadis yang dijadikan prinsip NU (Nahdlatul Ulama) yang dikemukakan oleh

Di pesantren Tebuireng, para ustad selalu mengingatkan pesan-pesan Kiai Hayim Asy’ari. ada 5 prinsip dasar Tebuireng yaitu Ikhlas, Jujur, Tanggungjawab, Kerja keras, dan Toleransi.

KH. Hasyim Asy’ari telah menerapkan sikap-sikap toleransi di pondok pesantren (Tebuireng) dan NU yang beliau dirikan. Hal tersebut membuktikan bahwa pentingnya sikap toleransi kepada setiap manusia.

Dalam kutipan tebuireng.online  “Hadratussyaikh  KH. M. Hasyim Asy’ari pernah menulis kitab at-Tibyan Fin Nahyi an-Muqothoatil Arham Wal Aqorib Wal Ikhwan”. Kitab ini merupakan kumpulan beberapa poin yang berhubungan dengan Nahdlatul Ulama. Secara garis besar dalam kitab tersebut, KH. Hasyim Asyari menekankan bahwa pentingnya menjalin silaturahmi dan bahayanya memutus silaturahmi.

Sebagai murid yang “Sami’na Wa Tho’na” kepada guru dan sebagai bentuk pengimplementasian salah satu dari 40 Hadist prinsip NU, beberapa aktivis NU menggelar beberapa aksi peduli bencana alam di beberapa kota yang ada di Indonesia.

Pertama, NU Care LAZIZNU Krembung Sidoarjo. menggelar aksi donasi kemanusiaan di setiap 20 lembaga Pendidikan yang terdampak dari bencana angin puting beliung. Dalam acara tersebut NU care LAZISNU Krembung Sidoarjo tidak berjalan sendiri, Badan Otonom (Banom) seperti Anshor, Fatayat, Banser, Muslimat, IPNU-IPPNU bahkan beberapa siswa SMK Islam Rejeni Krembung pun ikut turut serta dalam kegiatan tersebut.

Aksi yang dilakukan oleh para aktivis NU ini membuahkan hasil donasi sebanyak Rp.13.000.000,- dari hasil aksi tersebut dapat kita lihat bahwa begitu besarnya sikap toleransi warga NU terhadap sesama Manusia.

Kedua, LPBINU (Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama), LAZISNU  (Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama) dan PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), turut beraksi dalam aksi bantuan Penyintas gempa Cianjur dengan membangun beberapa bangunan untuk korban gempa Cianjur dengan memberikan bantuan khusus infrastruktur kebutuhan dasar dan juga kebutuhan keagamaan, seperti hunian sementara, mushala darurat, pesantren darurat, sumur bor, MCK darurat yang tersebar di 50 titik di sejumlah kecamatan.

Tak hanya itu saja aksi ketiga, yakni bersatunya warga NU pda saat gempa Lombok dan Tsunami Palu Donggala. Dalam aksi tersebut LAZISNU menyalurkan bantuan, mulai dari materiil hunian sementara hingga trauma healing.

Di sinilah peran NU, kehadirannya untuk menolong orang yang kesusahan. Di abad kedua nanti, NU diharapkan terus berkontribusi membawa kemaslahatan bagi masyarakat. (muk/snm)