Home » BNPT Sebut 198 Pesantren Terafiliasi Jaringan Teroris, NU Minta BNPT Beberkan Data
NU-PESANTREN

BNPT Sebut 198 Pesantren Terafiliasi Jaringan Teroris, NU Minta BNPT Beberkan Data

Surabaya, Jurnal9.tv – Badan nasional penanggulangan terorisme (BNPT) RI membeberkan 198 pondok pesantren yang terafiliasi dengan sejumlah jaringan teroris.  data intelijen itu,  dikumpulkan pihaknya untuk dilakukan pemantauan.

Berdasarkan keterangan direktur pencegahan BNPT RI brigjen ahmad nurwakhid, ponpes-ponpes itu tersebar di seluruh indonesia. penilaian itu dilakukan berdasarkan sejumlah indikator berkaitan radikalisme suatu kelompok.

Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar dalam rapat dengan komisi III DPR BNPT mencatat, dari total 198 pesantren tersebut,11 di antaranya terafiliasi dengan jaringan organisasi teroris jamaah Ansharut Khilafah (JAK), 68 pesantren terafiliasi dengan Jemaah Islamiyah (JI),dan 119 terafiliasi dengan Ansharut Daulah atau simpatisan ISIS.

Banyak pihak,terutama ulama kalangan pesantren dan  Pengurus Besar Nahdhatul Ulama, menyayangkan BNPT yang tidak membeberkan identitas 198 pondok pesantren yang disebut terafiliasi dengan kelompok teroris. Karena dikhawatirkan akan menimbulkan stigma buruk bagi pondok pesantren.

Ada sekitar 20 ribu pondok pesantren yang dinaungi NU, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur yakin pesantren bernaungan NU, tak ada satu pun yang terlibat terorisme. Karena  prinsip dasar Pesantren NU, adalah tidak boleh melawan pemerintah yang sah.

Katib Syuriah PWNU Jatim KH Syafruddin Syarif meminta BNPT transpansi data ini akan membuat masyarakat tahu dan tidak memasukkan anak-anaknya ke pondok yang terafiliasi radikal tersebut.

Pengasuh ponpes Hidayatuddin Al Islami Probolinggo ini menambahkan ponpes yang tergabung dalam Rabitoh Mahad Islamiyah RMI NU dipastikan tidak terlibat dan memiliki pemahaman yang benar tentang agama dan negara.

pesantren menjadi salah satu lembaga pendidikan tertua yang mengajarkan nilai nilai agama, sosial, cinta negara dan toleransi di indonesia .

Sementara itu Khubby Ali, dosen Fakultas Syariah UINSA Surabaya ini mengatakan masyarakat diminta cerdas memilih pesantren, yang telah mempunyai historis yang kuat. memiliki keilmuan yang bersanad, serta memilih pesantren yang cinta pada NKRI. (snm)