NU Masif Tangani Pandemi Covid19, Pemerintah Sampaikan Terima Kasih

JAKARTA, JURNAL9.TV –
Keseriusan Jamiyah Nahdlatul Ulama mulai dari PBNU hingga level kepengurusan di bawahnya dalam menangani pandemi Covid-19 selama ini mendapat apresiasi dari pemerintah. Wakil Presiden RI KH Makruf Amin menyatakan bahwa partisipasi signifikan NU itu cukup membantu pemerintah dalam menghadapi pandemi yang telah ditetapkan secara global sebagai krisis yang tak pernah terbayangkan.

“Pemerintah menyampaikan terima kasih pada PBNU dan tingkat kepengurusan di bawahnya atas peran serta menangani pandemi seoama ini,” kata KH Makruf Amin saat memberi arahan dan membuka Konferensi Besar (Konbes) NU secara daring, Rabu (23/9/2020) pagi.

Lebih lanjut, Wakil Presiden meminta NU terus mengembangkan inovasi dengan mendirikan pusat-pusat inovasi khususnya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, menggarap potensi generasi Y dan Z demi menjaga peran pentingnya sebagai organisasi keagamaan yang sekaligus organisasi dakwah dan kemasyarakatan di masa depan. Semua Potensi NU harus dioptimalkan untuk inovasi tersebut, termasuk potensi aset tak tampak (intangible asset) yang sangat melimpah di NU.

Wakil Presiden juga mendukung penundaan Muktamar ke-34 dan memperpanjang periode kepengurusan PBNU hingga muktamar digelar. Sebab perlindungan pada keselamatan jiwa (hifdz an-nafs) adalah pertimbangan utama dibandingkan lainnya. Wapres mengharapkan semua pihak bisa bijak dalam membuat keputusan antara menjaga keselamatan jiwa dan kepentingan ekonomi (hifdz al-mal), sebagaimana kapan gas dan rem dipijak dalam sebuah kendaraan. “Saya nilai Konbes yang akan memutuskan penundaan muktamar dan perpanjangan kepengurusan PBNU adalah keputusan yang tepat,” tegas Wakil Presiden.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj melaporkan saat ini PBNU telah menyalurkan dana sosial untuk pananganan pandemi Covid-19 sejumlah tak kirang 290 Miliar Rupiah dan telah dibagikan di seluruh Indonesia. Kiai Said juga menyampaikan akibat pandemi, Konferensi Besar dan Munas Alim Ulama yang sedianya digelar di PP Al Anwar Sarang Rembang pada Maret 2020 lalu terpaksa batal digelar dan baru bisa dilaksanakan secara daring pada hari ini.
“Atas nama keselamatan jiwa dan kemanusiaan, PBNU mengajukan pada forum ini agar Muktamar ke-34 NU juga diundur pelaksanaanya hingga setidaknya pada akhir tahun 2021 mendatang,” ungkap Kiai Said.

Pada 11.30 WIB Pembukaan Konferensi Besar NU usai dilaksanakan dengan ditutup doa oleh Mustasyar PBNU, KH Sanusi Baco dan Rois Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Manshur.

hkm/*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *