Negative Framing dan Bullying di Pesantren Jadi PR Besar Kepengurusan Baru RMI NU Jatim

Surabaya, jurnal9.tv -Kepengurusan baru PW RMI-NU Jawa Timur periode 2024-2029, Sabtu siang (7/12) mengadakan acara Ta’aruf di Kantor PWNU Jatim. Acara yang dilangsungkan secara hybrid tersebut menjadi kick-off perjalanan kegiatan RMI-NU Jatim dalam 5 tahun ke depan.

Dr. KH. Taufiq Hasyim, Wakil Ketua PWNU Jatim yang membidangi RMI, dalam sambutannya menyampaikan pesan para kiai dari jajaran pengurus Syuriyah dan Tanfdziyah untuk RMI. “Para kiai diantaranya berharap RMI Jatim sigap dalam menghadapi isu-isu negatif terhadap pesantren, termasuk juga framing media yang berpotensi memperburuk citra pesantren,” jelas kiai asal Pamekasan yang akrab dipanggil Ra Taufiq tersebut.

Disamping itu, para kiai juga berpesan agar RMI mampu menyusun database pesantren NU di Jawa Timur. Database itu menjadi informasi penting bagi masyarakat agar bisa membedakan mana pesantren yang berhaluan Aswaja Nahdliyah dan yg bukan.

Dalam acara yang sama, Prof. Dr. H. MN. Harisuddin (Wakil Sekretaris PWNU Jatim) menyatakan bahwa salah satu persoalan pesantren yang krusial saat ini adalah kasus-kasus bullying santri. Guru Besar UIN KH Achmad Shiddiq Jember ini menyatakan PWNU Jatim menaruh perhatian besar dalam persoalan ini. Dalam halaqoh pesantren ramah santri yang diselenggarakan oleh PWNU Jatim beberapa waktu lalu, banyak pihak yang mengeluhkan masih maraknya kasus perundungan santri. Hal ini dikhawatirkan akan menurunkan animo masyarakat dalam memondokkan anaknya ke pesantren. RMI ke depan perlu merumuskan program strategis dalam mengatasi hal ini.

Selain itu, Prof Haris juga menyatakan bahwa lahirnya UU Pesantren No 18 Tahun 2018 juga perlu menjadi fokus kajian dan garapan program RMI. UU tersebut membuka peluang lebar-lebar bagi pesantren untuk mengembangkan pendidikan dan peran sosial keagamaannya di masyarakat. Menurutnya lahirnya UU Pesantren tersebut di sisi lain juga menjadi garansi bahwa Indonesia tidak akan menjadi negara sekuler dan dengannya pesantren diposisikan sebagai garda terdepan dalam membentenginya.

Berikut Susunan Kepengurusan RMI NU Jawa Timur, Masa Khidmat 2024-2029

Penasihat: Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Bisri., M.S., IPU, KH. Zidni Ilman Na i’a, Prof. Dr. KH. Abdul Halim Subahar, Dr. KH. Tamam Syaifuddin, KH. Abdul Malik, M.Fil.I.

Ketua: KH. Abdul Hakim Hidayat
Wakil Ketua: KH. Melvin Zainul Asyiqin
Wakil Ketua: Dr. KH. Ahmad Munib Syafaat, Lc., M.E.I.
Wakil Ketua: Achmad Syaifuddin, Ph.D.
Wakil Ketua: H. Zahrul Jihad, S.H., M.Si.
Wakil Ketua: H. Abdul Adhim Mujib

Sekretaris: H. Ahmad Najib, M.Th.I.
Wakil Sekretaris: H. Mohammad Subhan, Lc., M.Ag.
Wakil Sekretaris: Agung Ali Fahmi, S.H., M.H.
Wakil Sekretaris: Dr. Khoiron As-Saidany
Wakil Sekretaris: H. Moh. Nabil Hasbulloh
Wakil Sekretaris: H. Ahmad Firdausi, M.Fil.I.

Bendahara: H. Syaiful Hadi Susilo, S.T.
Wakil Bendahara: Dr. H. Rosyadi Badar, M.Pd.I.
Wakil Bendahara: Husni Mubarok Fauzi

Anggota: Abdul Wasik, M.H.I., Dr. Muhammad Endy Fadlullah, M.Fil., Ny. Hj. Ida Rohmah Susiani, Muhammad Ishomudin Haidar, S.Pd., Drs. H. Mahrus Ali, Badrud Tamam, M.H.I., Ahmad Fatih Alfaiz Binashrillah, Zen Amrullah, Badrul Huda, M. Wildan, Dega Latu Baskoro, Allan Azhar, F.L., Ainun Naim, S.Pd., Eka Susanti, drh. Agung Prasetyo. (*/Ahmad Firdausi).